Susy Susanti Pertanyakan Semangat Juang Pebulutangkis Muda Indonesia

Selasa, 20 Juni 2017 16:12 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Indosport/Herry Ibrahim
Susy Susanti bersama tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Copyright: © Indosport/Herry Ibrahim
Susy Susanti bersama tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.

Pebulutangkis muda Indonesia hingga saat ini belum juga meraih gelar bergengsi beberapa ajang internasional. Karenanya, Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti pun mengeluarkan penyataan yang mempertanyakan semangat juang para atlet yang disebut-sebut akan menjadi andalan Indonesia itu.

Ia dengan tegas menyatakan para pemain saat ini terlihat sangat 'lembek'. Beberapa pemain muda disebut tidak mengeluarkan kemampuan terbaik saat berlatih. Begitu pula saat diberikan program latihan, para atlet tersebut bahkan terkesan sedikit membelot.

"Fighting spirit-nya itu, kadang mikir iya sudahlah kalah, begini saja sudah cukup. Kalau latihan saja ada yang menyimpan-nyimpan, alasannya takut ketahuan. Ada yang begitu, jadi banyak problem," tutur Susy Susanti.

© Ramadhan/INDOSPORT
Susy Susanti saat diwawancarai di Pelatnas PBSI. Copyright: Ramadhan/INDOSPORTSusy Susanti saat diwawancarai di Pelatnas PBSI.

"Saat diberikan program, justru mereka yang mau sesuaikan dengan mereka. Makanya kalau zaman saya pasti sudah di-cut semua. Yang penting itu fighting-nya dulu, ngototnya. Itu saja dulu," sambungnya.

Baca Juga

Dari beragam kejuaraan bulutangkis internasional yang diikuti pemain muda seperti Jonatan Christie, Anthony Ginting, Ihsan Maulana, Fitriani, Hanna Ramadini, Gregoria Mariska, dan lainnya, Indonesia memang belum meraih gelar juara. Prestasi terbaik mereka adalah mencapai babak semifinal seperti di Indonesia Open, Swiss Open, dan lainnya.

Ada banyak faktor yang dinilai menjadi penyebab belum bersinarnya para pemain muda Indonesia. Karenanya, Susy Susanti akan mencari sejumlah solusi untuk membenahi kekurangan yang ada pada para pemain muda.

"Ke depannya kita harus lihat juga anak ini ada yang perlu dipelanin tetapi ada yang harus dikerasin. Banyak faktor yang menjadi penyebab," ungkap mantan juara Olimpiade Barcelona tersebut.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Jonatan Christie di babak kedua Indonesia Open 2017. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTJonatan Christie di babak kedua Indonesia Open 2017.

"Yang luar biasa dan yang menonjol belum punya kemauan akan susah. Bakat tanpa kemauan susah, begitu pula kemauan tanpa bakat. Tapi yang penting mau dulu deh, tapi yang punya bakat gak punya kemauan ke laut saja," tegas Susy.

"Sekarang mereka bilang kayaknya cukup segini, kalau sekarang kalah masih nawar ya susah. Makanya saya selalu tanamkan kerja keras, karena kalau ada kerja keras baru akan ada hasil," tutupnya.