x

Susy Susanti Tanding 6X Sehari di Kejuaraan Dunia Junior: Besoknya Pingsan

Senin, 16 Agustus 2021 12:16 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
Susy Susanti, legenda bulutangkis Indonesia.

INDOSPORT.COM - Tak salah jika menyebut pebulutangkis Susy Susanti sebagai living legend. Sejak usia muda, ia sudah bermain trengginas dan mengoleksi banyak gelar.

Susy Susanti merupakan orang Indonesia pertama yang meraih medali emas di ajang Olimpiade. Kala itu, Susi menjuarai sektor tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992.

Padahal, saat itu Susy Susanti baru berusia 22 tahun. Prestasi ini ia capai berkat kerja keras sejak usia belia, bahkan ia merasakan persaingan di Pelatnas yang sangat ketat.Selain itu, selama di Pelatnas, Susi Susanti juga harus bermain rangkap di tiga sektor, mulai dari tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Semua ia babat habis.

Baca Juga
Baca Juga

"Kalau putri, saingannya 15 sampai 20 orang, tapi waktu itu tidak ada pembagian, semua harus main single, double, mix double," ucap Susy Susanti melalui Youtube PB Djarum.

Pada masa tersebut, Susy Susanti rupanya juga diandalkan untuk berkompetisi di tiga sektor, termasuk di Kejuaraan Dunia Junior. Hasilnya, ia pun menyabet tiga medali emas.

Namun, Susy Susanti mengaku kapok untuk bermain rangkap, lantaran pada keesokan harinya, ia jatuh pingsan karena kelelahan, usai main sebanyak enam kali dalam sehari.

Baca Juga
Baca Juga

"Waktu junior, Cici main rangkap tiga, Cici menjadi Juara Dunia Junior di tiga sektor. Besoknya pas jalan ke Gereja, Cici pingsan, kecapean. Semifinal dan final kan langsung dalam satu hari, jadi main enam kali sehari."


1. Merasa Fit

Susy Susanti.

Padahal, kala itu Susy Susanti merasa sangat fit saat di lapangan. Meski memiliki waktu untuk istirahat, ia kerap tak mengambil jatah tersebut, dan ingin langsung lanjut bermain.

"Biasa cuma dikasih istirahat setengah jam. Tapi karena merasa masih muda, masih kuat, kadang-kadang Cici nggak usah lah dikasih setengah jam, sudah nanggung ya. Kadang langsung main aja, nggak usah pemanasan."

Dengan stamina yang luar biasa dan jarang dimiliki oleh atlet putri lainnya, maka wajar jika Susy Susanti bergelimang prestasi, dan kini mendapat julukan sebagai living legend.
 

Susy SusantiKejuaraan Dunia JuniorBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini