x

Wang Yilyu/Huang Dong Ping: Dicap 'Bayangan' Ganda Campuran No.1 Hingga Raih Emas Olimpiade Tokyo

Minggu, 5 September 2021 17:03 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
Wang Yilyu dan Huang Dongping, peraih medali emas Olimpiade Tokyo.

INDOSPORT.COM – Ganda campuran asal China, Wang Yilyu/Huang Dong Ping, memiliki perjalanan karier yang menarik. Mereka selalu dianggap bayangan rekannya yang no. 1 dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong sebelum akhirnya memenangkan medali emas Olimpiade.

Sebelum Wang Yilyu/Huang Dongping memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo bulan lalu, semua orang hanya tahu bahwa China memiliki Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang diandalkan di ganda campuran.

Di mata publik China, seperti dilansir dari Sports Sina, Wang Yilyu/Huang Dongping sudah lama menjadi “peran pendukung”, “bayang-bayang”, atau “pemain belakang” untuk waktu yang sama.

Baca Juga
Baca Juga

Pasangan no. 2 dunia ini memiliki perjalanan karier yang menarik sejak dipasangkan pertama kali pada 2012, tahun yang sama ketika Zhang Nan/Zhao Yunlei memenangkan medali emas ganda campiran untuk China di Olimpiade London.

Tahun 2012, Wang (18 tahun) dan Huang (17 tahun) berdiri di podium untuk pertama kalinya sebagai runner up Kejuaraan Junior Asia. Ini mengantarkan mereka menembus tim nasional bulutangkis di China.

Masuk ke pelatnas,  Wang/Huang harus menghadapi persaingan ketat antar rekan senegaranya di sektor ganda campuran. Hanya sedikit pemain yang paling berpijak di kancah internasional begitu mentas dari kompetisi junior.

Ketika pertama kali tiba di timnas, Huang Dongping bahkan pulang setiap hari, dan nyaris ingin menyerah bermain. Namun dorongan dari pelatih dan anggota keluarga membuatnya bertahan.

Lain halnya dengan Wang Yilyu yang kerap merasa frustasi karena selalu menjadi runner-up dan posisi ketiga, tertinggal dari pasangan lain yang levelnya lebih tinggi seperti Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Hingga akhirnya, Wang/Huang mencoba mengambil jalan berbeda. Huang Dongping bermain di ganda putri dan ganda campuran. Pada saat yang sama, Wang Yilyu kerap berganti pasangan di nomor ganda putra dan ganda campuran.

Keduanya berpisah hingga akhir 2016. Setelah Olimpiade Rio, China kembali mempersatukannya. Sejak saat itu, mereka menjadi mitra tetap dan menandai titik balik dalam karier mereka.

Wang/Huang pun dikenal sebagai pasangan yang punya kombinasi permainan yang komplit, yakni serangan di belakang dan memblok serangan di depan net.

Mereka juga mampu mempersatukan karakter yang berbeda di lapangan, Wang agak tertutup dan tidak bisa mengungkapkan emosi dengan kata-kata, sementara Huang punya emosi yang meledak-ledak.

Baca Juga
Baca Juga

Pada awalnya, mereka kesulitan menjalin komunikasi. Ketika ada masalah, tidak ada yang mau mendengarkan. Dalam keadaan seperti itu, kedua pemain ini akan sering “berpisah” setelah latihan atau setelah pertandingan.

Namun dengan bertambahkan waktu bermain bersama, usia dan saling pengertian, Wang Yilyu dan Huang Dongping mulai mengalami perubahan yang lebih baik setiap tahun.

Wang/Huang  semakin menjadi pasangan solid setelah menjalani kamp pelatihan di Chengdu selama pandemi virus corona setelah All England pada bulan Maret 2020 lalu. 


1. Perjalanan Wang/Huang Raih Emas Olimpiade

Wang Yilyu dan Huang Dongping

Puncaknya, Wang/Huang tampil di Olimpiade Tokyo 2020 yang menjadi turnamen pertama setelah 18 bulan absen dari turnamen internasional.

Wang/Huang berhasil mencapai final ganda campuran bulutangkis Olimpiade Tokyo dan dipertemukan dengan rekan sekaligus rival terberat mereka, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Sebelum final, rekor Wang/Huang adalah 3 menang dan 12 kalah dari Zheng/Huang. Namun, Wang/Huang memiliki mentalitas yang lebih baik dari rivalnya tersebut.

“Kami memang kalah lebih banyak, mentalitas kami lebih santai, dan kami memiliki mentalitas dampak untuk dibandingkan,” kata Huang Dongping saat  membicarakan final bersejarah tersebut.

“Yang kita bawa satu sama lain adalah emosi positif. Ketika kita melakukan kesalahan, meskipun kita akan sedikit kesal, komunikasi dan komunikasi verbal kita lebih positif,” lanjutnya.

Duel berlangsung sengit dan Wang/Huang yang merupakan unggulan kedua harus melalui 69 menit pertandingan untuk bisa menaklukkan Zheng/Huang.

Gim pertama direbut Wang/Huang 21-17. Namun, Zheng/Huang yang mengalahkan Praveen Jordan/Melati Daeva di babak perempat final mampu bangkit dan merebut set kedua 21-17.

Di gim penentuan pertandingan berjalan alot. Wang/Huang mampu bermain lebih tenang di momen-momen kritis. Unggulan kedua itu kemudian menang 21-19 di gim terakhir dan menjadi peraih medali emas pertama di cabang badminton Olimpiade Tokyo 2020.

Menjadi juara di Olimpiade bukanlah akhir, melainkan titik awal yang baru. Wang/Huang tentu saja akan berlatih lebih keras dan berjuang untuk meraih lebih banyak kejayaan di ajang berikutnya.

ChinaOlimpiade Tokyo 2020Wang Yilyu/Huang DongpingBulutangkisZheng Siwei/Huang YaqiongBerita Bulutangkis

Berita Terkini