Catatan Kelam Kento Momota Sepanjang 2022, Tak Disangka Lanjut hingga Indonesia Open

INDOSPORT.COM - Tren mengecewakan Kento Momota sepanjang tahun 2022 masih terus berlanjut hingga ajang Indonesia Open 2022.

Perjalanan mantan juara dunia tersebut kandas di tangan pebulutangkis Denmark, Rasmus Gemke, 21-19, 19-21, 21-14.

Sebagai unggulan kedua di turnamen ini, angkat kaki di putaran pertama tentu sebuah hasil yang sangat mengecewakan.

Bukan hanya penggemar, Kento Momota sendiri juga merasakan kekecewaan yang mendalam. Ia pun mengaku cukup banyak melakukan kesalahan.

“Saya kecewa karena melakukan banyak kesalahan hari ini. Saya akan lebih banyak berlatih lagi agar meraih hasil yang lebih baik di turnamen selanjutnya,” ucapnya seperti dikutip dari New Straits Times.

Kento Momota, yang saat ini berlabel peringkat dua di belakang Viktor Axelsen, masih belum mampu menemukan kembali magis permainannya setelah mengalami kecelakaan lalu lintas pada Januari 2020 lalu.

Hasil minus di Indonesia Open melawan Rasmus Gemke ini pun menambah panjang catatan buruknya selama mengarungi tahun 2022.

Sebelum Indonesia Open bulan Juni ini, Kento Momota memang mencatatkan hasil kurang maksimal di sejumlah turnamen yang diikutinya.

Di Thailand Open yang digelar pada 17-22 Mei lalu, ia juga tersingkir cepat dan harus angkat koper saat turnamen baru memasuki putaran pertama.

Bahkan, ia cukup mudah dikalahkan kala itu oleh pebulutangkis China, Zhao Jun Peng, degan skor 21-8, 21-11 dalam pertandingan berdurasi 29 menit saja.

1. Mengingat Sepak Terjang Kento Momota pada 2022

Kemudian di Piala Thomas yang digelar sebelum Thailand Open, langkah Kento Momota tertahan di fase semifinal.

Setelah mengalahkan Chou Tien Chen di 8 besar, bersama tim Jepang ia pun berhadapan dengan tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting.

Pertemuan Kento Momota dan Anthony Ginting pada pertengahan Mei lalu pun cukup menarik perhatian publik bulutangkis.

Pasalnya, Piala Thomas 2022 adalah pertemuan ke-16 mereka secara head to head, di mana Kento Momota masih memegang rekor keunggulan 11-4 kala itu.

Akan tetapi, catatan tersebut berhasil dipangkas Anthony Ginting menjadi 11-5 dengan kemenangan 21-13, 14-21, 21-12.

Hasil mengecewakan lainnya juga dicatatkan Kento Momota di ajang Badminton Asia Championships 2022.

Ia tersingkir oleh tunggal putra Indonesia, Chico Aura Wardoyo, dengan skor 21-17, 17-21, 7-21 dalam pertandingan berdurasi 1 jam 2 menit.

Lalu di All England 2022 pada bulan Maret, ia gagal menginjakkan kaki di semifinal usai tersingkir oleh wakil Malaysia, Lee Zii Jia, 21-17, 13-21, 21-11.

Masih pada bulan yang sama dan sedikit mundur ke belakang, Kento Momota juga gagal berperestasi di ajang German Open, turnamen pertama yang ia ikuti pada tahun 2022.

Ia kandas di 32 besar di tangan rekan senegaranya sendiri, Kenta Nishimoto, dengan skor 23-21, 21-9.

2. Harus Bangkit setelah Kecelakaan

Meski meraih hasil kurang maksimal saat memulai perjuangan tahun ini di Jerman, status Kento Momota sebagai pebulutangkis papan atas dunia masih menuai banyak ekspektasi dari penggemar.

Mungkin tidak banyak yang menyangka performanya bakal terus-terusan anjlok hingga Indonesia Open yang digelar pada bulan Juni.

Kecelakaan

Sampai sekarang, publik masih menanti kembalinya kejayaan Kento Momota setelah ia mengalami kecelakaan mobil di Malaysia dua tahun lalu.

Untuk diingat kembali, Kento Momota mengalami kecelakaan lalu lintas setelah berpartisipasi di ajang Malaysia Masters 2020.

Rencananya, Kento Momota akan meninggalkan Malaysia setelah turnamen tersebut usai. Namun nahas, mobil yang ia tumpangi bersama sejumlah orang mengalami kecelakaan di KM 13.7 tol Maju (Mex Highway).

Kecelakaan terjadi dini hari, sekitar pukul 4.40 waktu setempat. Minibus itu menabrak bagian belakang dari sebuah truk seberat 30 ton.

Insiden tersebut pun meninggalkan luka mendalam bagi Kento Momota. Bahkan, sampai membuat dirinya menangis di kamar.

Dikutip dari laman Sportsina, Kento Momota, yang harus absen demi pemulihan selama 45 hari sering merasa kalut.

"Sebelum memejamkan mata, saya kadang berpikir, mungkinkah saya sembuh, apa yang harus dilakukan jika cedera ini tidak sembuh," tutur Momota. 

"Saya seperti terpuruk, namun di balik itu semua, ada banyak orang yang selalu memberi dorongan semangat. Saya sering berdiam di kamar, lalu menangis," lanjutnya.