x

26 Tahun Tanpa Gelar, Ini Ganda Campuran Indonesia Terakhir di Podium BWF Finals

Jumat, 25 November 2022 08:05 WIB
Penulis: Martini | Editor: Juni Adi
Minarti Timur kala berpasangan dengan Tri Kusharjanto di All England. Mereka ganda campuran Indonesia terakhir yang juara BWF Finals di tahun 1995.

INDOSPORT.COM - Sektor ganda campuran mengalami krisis. Sudah 26 tahun Indonesia nihil gelar juara di BWF World Tour Finals, terakhir kali oleh Tri Kusharjanto/Minarti Timur.

Sebagaimana diketahui, BWF World Tour Finals merupakan turnamen penutup dari rangkaian tur dunia, yang sebelumnya telah bergulir dalam satu musim kompetisi.

Peserta yang tampil pun tak sembarangan. Setelah menjalani masa kualifikasi, hanya delapan pemain terbaik dari tiap sektor yang boleh tampil di BWF World Tour Finals.

Meski baru pertama kali diusung di tahun 2018, tetapi konsep turnamen Finals yang mempertemukan para pemain terbaik dari tiap sektor ini sudah ada sejak tahun 1983.

Baca Juga

Wakil Indonesia silih berganti menjadi juara, tetapi sektor ganda campuran adalah yang paling miris. Hanya dua pasangan yang pernah naik podium tertinggi sejak 1983.

Sosok pertama, yakni pasangan Eddy Hartono/Verawaty Fajrin yang naik podium di BWF World Grand Prix Finals 1989 silam.

Baca Juga

Pasangan kedua, yakni Tri Kusharjanto/Minarti Timur pada BWF World Grand Prix Finals 1995, atau lebih dari 26 tahun lalu.

Sejak saat itu, belum ada lagi wakil ganda campuran Indonesia yang berhasil meraih medali emas dalam gelaran BWF Finals.

Pasangan Nova Widianto/Liliyana Natsir nyaris jadi pasangan ketiga yang bisa naik podium, tapi di World Super Series Masters Finals 2008, mereka hanya meraih perak.

Baca Juga

1. Harapan pada Rinov/Pitha

Pasangan ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di laga Malaysia Open, Minggu (10/07/22). Foto: PBSI

Sangat disayangkan wakil ganda campuran Indonesia tak bisa bicara banyak di BWF World Tour Finals, setelah pasangan Tri Kusharjanto/Minarti Timur pada 1995.

Padahal, kala itu Trikus/Minarti juga harus berjuang keras untuk sampai di podium tertinggi, dan akhirnya layak menduduki ranking 1 ganda campuran di tahun 1996.

Di partai final saja, Trikus/Minarti harus bersusah payah menaklukkan pasangan asal Inggris, Simon Archer/Julie Bradbury.

Trikus/Minarti akhirnya bisa menang atas lawannya itu dengan skor identik 15-8, 15-8.

Kini, mereka kembali menaruh harapan pada satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke BWF World Tour Finals 2022, yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

Baca Juga

Sepanjang tahun 2022 ini, Rinov/Pitha memang belum mengangkat trofi juara.

Mereka hanya bermodalkan menjadi finalis Malaysia Masters Super 500, dan juga semifinalis Korea Open Super 500.

Sementara calon lawannya ialah pemain top dunia; Zheng Siwei/Huang Yaqiong, Wang Yilyu/Huang Dongping, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, hingga Dechapol/Sapsiree.

Baca Juga

Belum lagi dua pasangan Malaysia, Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai dan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing yang bisa merepotkan.

Ada banyak beban yang diemban oleh Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, untuk memutus rekor minor ganda campuran Indonesia di BWF World Tour Finals.

semoga Rinov/Pitha mampu meneruskan jejak Tri Kusharjanto/Minarti Timur, menjadi juara BWF Finals pertama sejak 26 tahun.

Baca Juga
In Depth SportsEddy HartonoMinarti TimurBWF World Tour FinalsBulutangkisRinov Rivaldy/Pitha HaningtyasBerita BulutangkisBWF World TourTri KusharjantoVerawaty FajrinBWF World Tour Finals 2022

Berita Terkini