x

3 Fakta Keramat BWF World Tour Finals Dua Edisi Terakhir, Indonesia Peluang Patahkan Kutukan

Kamis, 8 Desember 2022 08:35 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
Berikut tiga fakta keramat penyelenggaraan BWF World Tour Finals di dua edisi terakhir. Para pebulutangkis Indonesia bisa segera mematahkan kutukan pada 2022?

INDOSPORT.COM – Berikut tiga fakta keramat penyelenggaraan BWF World Tour Finals di dua edisi terakhir. Para pebulutangkis Indonesia bisa segera mematahkan kutukan pada 2022?

BWF World Tour Finals merupakan turnamen bulutangkis penutup dari rangkaian tur dunia, yang bergulir dalam satu musim kompetisi.

Peserta BWF World Tour Finals hanya terdiri dari delapan pemain terbaik dari tiap sektor dengan perolehan poin BWF World Tour terbanyak.

Meski pertama digelar pada 2018, konsep turnamen BWF Finals yang mempertemukan atlet badminton terbaik di tiap sektor terpilih ini, sejatinya ada sejak 1983.

Kala itu, nama turnamen yang digunakan adalah World Badminton Grand Prix Finals dimulai tahun 1983 dan langgeng hingga dekade 2000.

Baca Juga

Kemudian pada tahun 2008 hingga 2017, konsep tersebut berubah menjadi BWF Super Series Finals dan berganti menjadi BWF World Tour Finals.

Memiliki sejarah panjang, BWF World Tour Finals tak pelak meninggalkan banyak cerita berbeda dari edisi ke edisi. Termasuk dari dua edisi terakhir, yakni tahun 2020 dan 2021.

Baca Juga

Dalam dua edisi terakhir BWF World Tour Finals yakni tahun 2020 dan 2021, tahukah bahwa tiga sektor di podium tertinggi hanya dikuasai atlet dari negara yang sama.

Secara terperinci, melansir dari laman BWF, juara sektor tunggal putra selalu direbut Denmark, ganda campuran direbut Thailand, dan ganda putri dikuasai Korea Selatan.

Berikut selengkapnya penjelasan tiga fakta keramat BWF World Tour Finals dua edisi terakhir, yang tentu harus segera dipatahkan para pebulutangkis Indonesia di tahun ini!

Baca Juga

1. 3 Fakta Keramat World Tour Finals Dua Edisi Terakhir

3 Fakta Keramat World Tour Finals 2020 dan 2021 yang harus dipatahkan Indonesia.

1. Tunggal Putra Dikuasai Denmark

Saat penyelenggaraan BWF World Tour Finals 2020 di Pak Kret, Nonthanburi, Thailand, lima sektor melahirkan kejutan dengan jawaranya masing-masing.

Salah satunya adalah sektor tunggal putra, di mana Anders Antonsen sebagai unggulan kedua, sukses menaiki podium pertama.

Anders Antonsen menjadi juara usai di final sukses menumbangkan kompatriotnya asal Denmark, Viktor Axelsen, dengan skor 21-16, 5-21, 21-17.

Superioritas mereka pun berlanjut di BWF World Tour Finals 2021 yang digelar di Indonesia dengan venue Bali International Convention Center.

Baca Juga

Saat Anders Antonsen tak masuk kualifikasi, Viktor Axelsen sukses menaiki podium juara usai mengalahkan rising star badminton Thailand, Kunlavut Vitidsarn.

2. Ganda Campuran Dikuasai Thailand

Ganda campuran yang saat ini menempati ranking satu dunia, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai sukses menjadi jawara BWF World Tour Finals 2020 dan 2021.

Baca Juga

Pada BWF World Tour Finals 2020 lalu, Dechapol/Sapsiree meraih gelar juara di kandang usai di final menumbangkan pebulutangkis Korea Selatan, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung, 21-18, 8-21, 21-8.

Sementara pada tahun 2021, Dechapol/Sapsiree sukses mempertahankan gelar di Indonesia usai di final menumbangkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino, dengan skor 21-19, 21-11.

3. Ganda Putri Dikuasai Korea Selatan

Ganda putri Korea Selatan menguasai podium BWF World Tour Finals 2020 ketika Lee So-hee/Shin Seung-chan menumbangkan kompatriotnya, Kim So-yeong/Kong Hee-yong di final.

Pada edisi BWF World Tour Finals 2021, gantian Kim So-yeong/Kong Hee-yong yang ke podium tertinggi usai di final sukses menumbangkan pebulutangkis Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida.

Baca Juga

2. Peluang Indonesia Patahkan Kutukan

Misi Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan enam wakil Indonesia lainnya patahkan 3 fakta keramat BWF World Tour Finals dua edisi terakhir.

Tiga fakta keramat dari penyelenggaraan dua edisi terakhir BWF World Tour Finals tersebut, tentunya harus segera dipatahkan oleh para pebulutangkis Indonesia di tahun ini.

Apalagi  Indonesia di BWF World Tour Finals 2022 ini pertama kalinya mengirimkan tujuh wakil yang tersebar di lima sektor berbeda.

Mereka adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dari ganda putra. Kemudian Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie dari tunggal putra.

Selain itu masing-masing satu wakil ada Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri), Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran), dan Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri).

Pada hari pertama BWF World Tour Finals 2022 di Nimibutr, Bangkok, Thailand, Rabu (07/12/22), wakil Indonesia itu memenangkan seluruhnya pertandingan, kecuali tunggal putra yang harus perang saudara.

Baca Juga

Tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting sukses memenangkan perang saudara melawan Jonatan Christie di fase penyisihan Grup B dengan skor 6-21, 21-10, 21-9.

Berada di grup yang sama, membuka peluang keduanya untuk lolos ke semifinal dalam misi mematahkan dominasi tunggal putra Denmark yang tahun ini diwakili sang ‘raksaksa’, Viktor Axelsen.

Baca Juga

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga memuluskan langkah saat menghadapi rival berat asal Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, 23-21 dan 21-19.

Ada pula Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang sukses revans dari wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie di matchday pertama BWF World Tour Finals 2022.

Bersama keseluruhan tujuh wakil Indonesia lainnya, tentunya mereka harus bahu-membahu mematahkan kutukan dan merengkuh podium pertama BWF World Tour Finals 2022.

Baca Juga
IndonesiaPBSIBWF World Tour FinalsBulutangkisBerita BulutangkisApriyani Rahayu/Siti Fadia Silva RamadhantiBWF World Tour Finals 2022

Berita Terkini