Kekerasan Suporter Kembali Terjadi, Menpora Sentil Komdis PSSI

Selasa, 15 Agustus 2017 00:02 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© Humas Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi dan perwakilan suporter dalam islah damai. Copyright: © Humas Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi dan perwakilan suporter dalam islah damai.

Laga Arema FC vs Persib Bandung, Sabtu (12/08/17) yang berakhir imbang 0-0 rupanya menyisakan cerita lain di luar stadion. Beberapa pendukung Persib dikabarkan menerima penganiayaan dari oknum suporter di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Kondisi tersebut pun membuat Menteri Pemuda dan Olahrga (Menpora), Imam Nahrawi angkat bicara. Cak Imam pun memberikan peringatan kepada Komisi Disiplin PSSI untuk secara tegas menindaklanjuti kejadian tersebut.

"Sekali lagi kami beri peringatan bahwa Komisi Disiplin PSSI harus bertindak tegas, objektif, jujur dan betul-betul menegakkan etika disiplin atas regulasi yang telah disepakati bersama, siapapun yang bertindak, tanpa pengecualian," ujar Menpora di Kantor Kemenpora, Senin (14/08/17).

© Humas Kemenpora
Islah damai suporter Indonesia. Copyright: Humas KemenporaIslah damai suporter Indonesia.

"Karena itu tidak serta merta kita langsung men-judge satu suporter telah melakukan kesalahan, sebelum Komdis mengambil tindakan-tindakan yang objektif. Tapi intinya pemerintah betul-betul memberi warning bagi PSSI dan Komisi Disiplin untuk bertindak tegas. Berilah sanksi yang tegas dan nyata kepada siapa yang melanggar," tegas Imam Nahtawi.

Lebih lanjut, Imam Nahrawi sangat menyayangkan beberapa kericuhan yang di liga nasional akibat kurang dewasanya suporter. Karenanya, pria asal Bangkalan, Madura itu berharap pencinta sepakbola di Tanah Air mulai berubah, salah satu caranya dengan mendukung islah suporter yang sudah dicanangakan belum lama ini.

"Pemerintah sudah memfasilitasi untuk pertemuan suporter, sudah 'sesuatu' yang menurut saya harus sadar karena pemerintah tidak main-main. Tetapi jika sudah menyangkut tindakan kriminal, maka sesungguhnya ini wilayah hukum untuk masuk. Ini yang saya kira harus kita dorong bersama-sama," tutup Menpora.

236