Liga Indonesia

Ternyata, Peserta Stand Up Comedy 3 Ini Rindukan Berkostum PSMS

Minggu, 10 Desember 2017 16:42 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Pro Duta
Oki Rengga Winata. Copyright: © Pro Duta
Oki Rengga Winata.

Oki Rengga Winata si komika asal Medan yang berhasil menembus babak 15 besar dalam Stand Up Comedy Academy (SUCA 3) beberapa waktu lalu,  ternyata masih memiliki keinginan untuk bisa bermain bersama skuad Ayam Kinantan.

Bermain terakhir kali bersama Pro Duta FC, yang akhirnya mengundurkan diri saat kompetisi masih berjalan, membuat Oki memutuskan mengikuti SUCA 3 saat itu. Kepiawaiannya mengolah kata yang mampu memancing gelak tawa penonton membuat kariernya berjalan mulus dan berhasil menyisihkan ratusan komika lainnya hingga berhasil masuk babak 15 besar.

Atas prestasinya itu, Oki pun mengaku mendapat kontrak dari salah satu manajemen artis untuk jangka waktu setahun ke depan. Di balik kontrak yang didapatnya, Oki juga mendapatkan tawaran dari salah satu klub kontestan Liga 2 untuk bergabung selama semusim ke depan. Hal ini sempat membuat Oki galau. Apalagi, di dalam hatinya masih tersimpan kenangan  akan klub PSMS Medan yang sempat membesarkan namanya itu.

© twitter@ProDutaFC
Oki Rengga Winata. Copyright: twitter@ProDutaFCOki Rengga Winata.

"Dilema juga sih bang, tapi manajemen artis tidak membatasi saya untuk bermain bola. Bisa sekalian jalan sebenarnya," ujar Oki kepada INDOSPORT saat melayat di kediaman duka, jurnalis olahraga Medan, Ariyanul Zahtera Lubis, Sabtu (09/12/17) kemarin. Mengenai klub yang menawarinya bermain, Oki mengaku tawaran tersebut datang dari PSIM Jogja. 

Hanya saja pembicaraan tawaran tersebut belum tahap final. Karena Oki mengaku masih memiliki keinginan untuk bermain kembali bersama PSMS tim yang pernah diperkuatnya 2013 lalu.

"Sebenarnya masih cinta dengan PSMS. Kalo ada seleksi pemain, rencananya mau ikut. Semoga aja bisa masuk dan kembali bergabung dengan PSMS. Apalagi PSMS udah jauh lebih baik di banding dulu yang masih dualisme," harap Oki.
Alasan Oki untuk kembali bermain di PSMS cukup sederhana, tentu saja karena fanatismenya yang masih tinggi terhadap klub kota kelahirannya itu.

7