Setia Mengawal PSMS Medan ke Liga 1, Wartawan Senior Tutup Usia

Sabtu, 9 Desember 2017 07:59 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo PSMS Medan. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo PSMS Medan.

Baru saja lolos ke Liga 1, PSMS Medan harus menerima kabar buruk saat salah satu wartawan senior mereka, Ariyanul Zahtera Lubis tutup usia. Anul, sapaan akrab pria yang dikenal murah senyum itu, beberapa waktu belakangan diketahui menghadapi sakit hipertensi dan stroke.

Bahkan Anul secara teratur harus dirawat di Rumah Sakit karena penyakitnya tersebut. Seiring hasil positif yang diraih PSMS sejak 16 besar hingga lolos ke Liga 1, kesehatan Anul perlahan mulai membaik.

Namun, pria yang selalu hadir di setiap laga PSMS di Stadion Teladan itu, tidak dapat meneruskan perjuangannya mengawal Ayam Kinantan di Liga 1. Ariyanul Zahtera Lubis menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Royal Prima Medan pada Jumat (07/12/17) sore. 

Mendengar kabar kepergian Anul, sejumlah rekan dan tokoh olahraga di Medan pun sangat merasakan kehilangan wartawan yang dinilai setia mengawal PSMS Medan.

© INDOSPORT/Arif Rahman
PSMS Medan meraih gelar runner-up. Copyright: INDOSPORT/Arif RahmanPSMS Medan meraih gelar runner-up.

"Kami segenap wartawan khususnya wartawan olahraga mengucapkan dukacita yang mendalam atas kepergian almarhum," ujar Ketua Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI) Sumut, Sahat Rahmat Hamonangan Panggabean.

Pria yang akrab disapa Monang itu mengakui jika SIWO PWI Sumut sangat kehilangan atas kepergian almarhum. Bagi Monang, sosok Ariyanul di masa hayatnya pantas menjadi panutan. 

"Ia pekerja keras dan tidak kenal menyerah. Kepribadiannya juga pantas menjadi contoh. Tidak pernah marah, suka menolong dan mudah beradaptasi dengan semua lapangan," kenang Monang.

"Ariyanul juga banyak menghasilkan foto - foto jurnalistik olahraga, karena ia memang lebih spesifik di jurnalistik foto," sambung Monang.

© INDOSPORT/Kesuma Ramadhan
Ariyanul Zahtera Lubis, wartawan senior Medan Copyright: INDOSPORT/Kesuma RamadhanAriyanul Zahtera Lubis, wartawan senior Medan

Karena itu pula, jelasnya,  almarhum kerap dilibatkan meliput event-event olahraga nasional bahkan internasional, baik Kejurnas cabang Olahraga maupun Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Kejuaraan Dayung di Thailand. Almarhum Ariyanul juga dikenal cukup aktif dalam meliput dan mengabadikan momen pertandingan PSMS Medan. Karena itu, fans tim Ayam Kinantan juga sangat terkenang dan mengapresiasi dedikasi yang almarhum berikan. 

"Jelas kami merasa kehilangan sekali. Dia selalu di belakang gawang (sebagai jurnalis foto, red) di setiap pertandingan PSMS. Ia juga selalu respek dengan suporter," ungkap Pak Baho, Panglima Suporter SMECK Hooligan yang melayat ke rumah duka pada Jumat malam.

© Kesuma Ramadhan/Indosport.com
Skuat PSMS Medan menang WO lantaran Persih Tembilahan tak hadir di Stadion Teladan. Copyright: Kesuma Ramadhan/Indosport.comSkuat PSMS Medan menang WO lantaran Persih Tembilahan tak hadir di Stadion Teladan.

Hadir juga dalam kesempatan itu diantaranya Kabid Sarana Prasarana Olahraga Drs Sujamrat Amro MM dan Ketua Pengprov Taekwondo Indonesia yang juga Calon Wakil Gubernur Sumut (Cawagubsu) H Musa Rajeckshah.

H Musa Rajeckshah yang akrab disapa Ijeck mengenal almarhum sudah cukup lama. Bukan karena beliau wartawan, tapi jauh sebelumnya sudah sering bersua dan berkumpul sebagai teman. 

© INDOSPORT/Kesuma Ramadhan
Ariyanul Zahtera Lubis, wartawan senior Medan Copyright: INDOSPORT/Kesuma RamadhanAriyanul Zahtera Lubis, wartawan senior Medan

Mantan Ketua IMI Sumut itu merasa terkejut setelah mendapat kabar meninggal dunia. Apalagi Ijeck tidak mendapat kabar selama almarhum sakit.

"Selama jadi wartawan dia juga cukup baik dari sisi berita maupun foto. Sebagai kawan, kami sangat merasa kehilangan," ucap Ijeck.

Almarhum Ariyanul kelahiran 16 Mei 1965, pernah bekerja sebagai jurnalis di beberapa media, di antaranya BSF, Gaya Medan dan terakhir di Harian Orbit Medan. Kini, sosok yang baik itu telah tiada. Ia wafat meninggalkan seorang putra dan seorang istri serta beberapa karya foto jurnalistiknya yang patut dikenang.

8