x

Persija dan 3 Klub Liga Indonesa yang Pernah Berurusan dengan FIFA karena Tunggak Gaji

Kamis, 28 April 2022 22:23 WIB
Editor: Juni Adi
Para pemain Persija merayakan bersama teman satu timnya usai mencetak gol ke gawang Persikabo. Foto: Khairul Imam/Persija

INDOSPORT.COM - Persija Jakarta bukanlah klub pertama di Liga Indonesia yang akan berurusan dengan FIFA karena persoalan menunggak gaji pemainnya.

Sejak kompetisi sepak bola Indonesia Galatama dan Perserikatan melebur jadi satu bernama Liga Indonesia pada 1994, satu noda hitam rupanya tak bisa ditinggalkan.

Baca Juga

Noda itu bernama tunggakan gaji pemain, yang masih menghiasi terus sepak bola Tanah Air.

Entah kenapa, setelah lebih dari dua dekade berjalan, kasus penunggakan gaji pemain ternyata masih tetap terjadi. Bahkan ketika kompetisi sudah bernama Liga 1 sekalipun pada 2017 lalu.

Seperti yang terbaru adalah kasus penunggakan gaji Marko Simic di Persija Jakarta. Perselisihan keduanya bermula dari adanya kebijakan pemotongan gaji.

Baca Juga

Akibat tidak ada kompetisi setelah Liga 1 2020 dihentikan karena wabah virus covid-19 yang sedang tinggi-tingginya di Indonesia.

Tak ada pemasukan, maka pihak PSSI mengeluarkan Surat Keputusan (SK) untuk diberlakukan pemotongan nilai gaji maksimal 25%, kepada seluruh klub khususnya peserta Liga 1 demi menjaga kesehatan keungan klub.

Hal itu tertuang dalam berbagai Surat Keputusan (SK), salah satunya SKEP69. Marko Simic disebut Persija salah satu pemain yang sepakat.

Macan Kemayoran pun pun tetap membayarkan gaji kepada pemainnya saat Liga 1 2020 berhenti, termasuk ke Simic dengan pembatasan jumlah sebagaimana diatur di SK PSSI.

Baca Juga

"Persija adalah klub yang patuh dan taat hukum. Tidak benar ada pernyataan yang menyebutkan bahwa gaji pemain tidak dibayar selama satu tahun," kata Presiden Persija Mohamad Prapanca, dalam pernyataan resmi klub.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Marko Simic ternyata mulai gerah dengan gaji yang diterimanya setelah dipotong akibat kebijakan tersebut.

Marko Simic kemudian disebut berubah pikiran dan mulai berontak dengan kebijakan tersebut. Ia kemudian diketahui mulai menagih Persija untuk membayar dalam jumlah lebih di atas 25 persen.
 
Masalah itulah yang kemudian membuat ketegangan antara Persija dan Simic.

Imbasnya bomber asal Kroasia ini mulai tersingkir dari skuad Persija dan cuma bermain 27 kali karena tak dimainkan dalam enam laga terakhir Liga 1 2021 lalu.

"Pada dasarnya, Persija Jakarta adalah klub yang selalu mendukung karier pemain. Tidak benar jika Persija berniat membahayakan karier seorang pemain," tutur Prapanca.

"Terlebih lagi pemain tersebut telah berjuang bersama-sama dan meraih banyak prestasi. Sementara itu, Persija akan selalu mengikuti proses yang akan terjadi ke depannya," ucapnya mengakhiri pernyataan.

Namun Marko Simic kemudian menanggapi kembali pernyataan Persija itu. Pemain asal Kroasia itu akan melaporkan Persija ke FIFA dan yakin dirinya akan menang dalam gugatannya.

"Persija jakarta tidak membayar uang saya seperti yang disepakati dalam kontrak sebelum covid. Selama covid bukan setelah covid berakhir," ujar Simic.

"Ini berarti bahwa klub tidak mengatakan yang sebenarnya dalam pernyataan mereka,"

"Saya mengharapkan sesuatu seperti ini dari mereka. Untuk lebih jelasnya, saya akan memperjuangkan hak saya di depan FIFA dan saya yakin saya akan menang,"

Jika persoalan ini masuk ke ranah FIFA, maka Persija bukanlah klub Liga Indonesia pertama yang harus berurusan dengan federasi sepak bola dunia itu soal menunggak gaji. Klub mana saja yang pernah?


1. Persis Solo

Skuat Persis Solo dalam pertandingan Liga 2 2021.

Pemain yang bernasib paling tragis akibat gajinya belum dibayarkan klub yang mengontraknya bisa jadi adalah Diego Mendieta.

Pemain asal Paraguay ini bahkan tak sempat bertemu keluarganya saat ajal menjemputnya, Desember 2012.

Baca Juga

Hidup Mendieta begitu merana ketika gajinya selama empat bulan tidak dibayarkan oleh klub yang mengontraknya saat itu, Persis Solo.

Jumlah gaji yang belum dibayarkan Persis mencapai 120 juta rupiah. Hingga kompetisi usai, tak sepeserpun Mendieta menerima sisa tunggakan gajinya.

Untuk menyambung hidup, Mendieta harus mencari pertandingan tarkam.

Baca Juga

Bahkan, ketika tidak ada tim yang menyewanya, ia sampai harus menggantungkan hidup dari sumbangan anggota Pasoepati dan bantuan kerabatnya dari Paraguay.

Kondisi semakin suram ketika ia mengalami sakit. Jangankan berobat, untuk beli makan saja Mendieta sudah kesusahan.

Sempat dirawat di RSI Yarsis Solo, PKU Muhammadiyah Solo, hingga di RS Moewardi Solo, Mendieta pun akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada 4 Desember 2012.

Baca Juga

Meski kemudian tunggakan tersebut disebut telah dilunasi pihak Persis kepada keluarga Mendieta.

Pihak asosiasi pemain sepakbola profesional (APPI) tetap membawanya ke FIFA. Apalagi kemudian diketahui saat itu ada lebih dari 20 klub yang memiliki tunggakan gaji pemain.


2. Persikabo

Penyerang Tira Persikabo, Dimas Drajat saat dikawal gelandang Arema FC, Hanif Sjahbandi. Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT

Kasus pengaduan pemain terhadap klub yang pernah mengontraknya kembali mencuat awal tahun ini.

FIFA telah menjatuhkan vonis bersalah kepada Persikabo Kabupaten Bogor karena telah menunggak gaji pemain asingnya, Jacques Joel Tsimi.

Baca Juga

Tsimi mengklaim Persikabo menunggak utang gaji kepada dirinya sebesar Rp210 juta selama bermain di kompetisi Divisi Utama musim 2013 silam. Akibatnya, Persikabo pun terancam sanksi pembekuan dari FIFA.

Terkait hal tersebut, CEO Persikabo, Effendi Syahputra, telah mengambil tindakan dan tengah mengupayakan banding kepada FIFA. Upaya banding ini pun akan dibantu oleh PSSI.

"Kita lagi upaya banding. Dan minta FIFA untuk mengkomunikasikan kita dengan pemain yang bersangkutan," ucap Effendi.

Baca Juga

Persebaya

Kasus tunggakan gaji pemain juga pernah dilakukan Persebaya Surabaya pada 2013 lalu. Pemain yang dirugikan adalah Serge Ngankou yang pernah memperkuat Persebaya pada 2009.

Namun kasus ini baru mencuat setelah APPI mendapat surat tembusan untuk mengingatkan kepada Persebaya soal tunggakan gaji terhadap Serge Ngankou.

Jumlah gaji yang ditunggak Persebaya saat itu mencapai angka Rp225 juta. Plus denda 5 persen per tahun sejak 2012.

Baca Juga

Namun, jika Persebaya tak kunjung menyelesaikan tunggakannya hingga 31 Maret maka mereka akan dipanggil untuk menjalani sidang pada 10 April 2013.

Namun, rupanya ancaman ini dianggap angin lalu oleh manajemen Persebaya saat itu yang dipimpin Saleh Mukadar. Akibatnya, turunlah vonis dari Komisi Disiplin FIFA pada 5 Februari 2014.

Dalam putusan Komdis FIFA itu, Persebaya harus membayar seluruh tunggakan gaji Ngankou dan hukuman pengurangan 3 poin di ajang Indonesia Super League.

Persebaya SurabayaFIFAPersija JakartaPersikaboPersis SoloLiga IndonesiaLiga 1Marko SimicBerita Liga 1

Berita Terkini