Deal ke Munchen, Ini Perjalanan Karier Sadio Mane dari Anak Imam Masjid hingga Jadi Pemain Top Dunia
INDOSPORT.COM - Berikut perjalanan karier Sadio Mane dari anak seorang Imam Masjid hingga menjadi pemain top dunia yang segera bergabung ke Bayern Munchen.
Seperti diketahui, Sadio Mane dipastikan bakal meninggalkan Liverpool dan bergabung ke Bayern Munchen di bursa transfer musim panas 2022 ini.
Jurnales ternnama Eropa yakni Fabrizio Romano melaporkan bahwa transfer Sadio Mane ke Bayern Munchen akan segera selesai. Die Roten dan Liverpool diklaim sudah mencapai kata sepakat untuk transfer sang striker.
Bayern Munchen dan The Reds memang sudah menjalani komunikasi sejak lama. Bahkan tawaran pertama dan kedua dari raksasa Bundesliga Jerman itu sempat ditolak oleh pihak The Reds.
Laporan terbaru menyebut kalau Liverpool setuju dengan tawaran bernilai 32 juta Euro. Nominal ini naik 12 juta euro dari tawaran sebelumnya.
Kemudian nominal ini bisa meningkat menjadi 40 juta Euro, karena ada sejumlah adds on yang dimasukkan Bayern Munchen terkait performa Sadio Mane nantinya.
Selain itu, Sadio Mane juga diklaim telah menyepakati proposal kontrak dari Bayern Munchen. Ia setuju tinggal selama lima tahun di Allianz Arena.
Sang pemain juga pernah mengungkapkan kalau keinginan pergi dari Liverpool telah mendapatkan dukungan dari rakyat Senegal.
Musim lalu, Sadio Mane tampil luar biasa bersama Liverpool. Ia mencetak 16 gol dalam 34 pertandingan di Liga Inggris.
Perjalanan Sadio Mane sebelum berhasil menjadi salah satu striker top dunia bisa dibilang sangat terjal. Berikut INDOSPORT telah merangkum perjalanan kerier bintang Timnas Senegal tersebut:
1. Anak Imam Masjid yang Sempat Dilarang Main Sepak Bola
Sadio Mane merupakan striker kelahiran 10 April 1992 di Sedhiou, Senegal. Ia lahir di tengah keluarga muslim yang taat menjalankan perintah agama.
Ayah Sadio Mane bernama Satou Toure merupakan seorang imam masjid. Sejak Sadio Mane kecil, sang ayah selalu menyarankan agar putranya belajar di bidang akademis.
Hal itu lantaran biaya sekolah sepak bola di Senegal sangat mahal dan hanya dianggap membuang waktu saja. Sang ayah juga tidak ingin putranya main sepak bola karena takut lalai dari kebutuhannya menyembah Allah SWT.
Akan tetapi, striker berusia 30 tahun tersebut mengikuti kata hatinya. Ia bahkan sempat kabur dari rumah hanya untuk berlatih sepak bola.
Matan pemain Southampton itu harus meminjam uang ke sahabatnya demi bisa pergi latihan ke Ibu Kota Senegal bernama Dakar.
Kecintaan Sadio Mane kepada sepak bola berawal ketika dirinya meyaksikan kehebatan Timnas Senegal saat berhasil lolos ke perempat final Piala Dunia 2002 silam.
Saat bergabung di akademi yang terletak di daerah Dakar, yakni Generation Foot, bakatnya dilirik oleh pemandu bakat dari Prancis.
2. Sadio Mane Mendapat Kontrak Pertama di Prancis
Pada Januari 2012, dia menjalani debut sebagai pesepakbola profesional dengan bergabung ke salah satu klub Ligue 1 Prancis, yakni Metz.
Sadio Mane tampil dalam 19 laga pada musim pertamanya bersama Metz. Akan tetapi, kariernya tidak berjalan panjang di sana.
Pada 31 Agustus 2012, ia memutuskan pindah ke klub raksasa asal Austria yakni Red Bull Salzburg. Di Austria Sadio Mane tampil gemilang dan berhasil mengantarkan Salzburg meraih gelar juara Liga Domestik pada musim 2013-2014.
Keberhasilannya itu membuat Sadio Mane ingin mengepakkan sayap lebih lebar dengan bermain di kompetisi yang lebih kuat. Liga Inggris menjadi pilihannya dengan bergabung ke Southampton pada musim panas 2014.
Ia dibeli oleh Southampton dengan mahar 1,8 juta pounds dan setuju menandatangani kontrak selama empat tahun. Di musim pertamanya, Mane tampil luar biasa dengan menyumbang 10 gol dari 32 laga di semua kompetisi.
Performa apiknya terus berlanjut ke musim selanjutnya hingga akhirnya menarik minat klub raksasa Liga Inggris, Liverpool. Pada 28 Juni 2016, ia pun meneken kontrak dengan biaya transfer sebesar 34 juta pounds.
Bersama Liverpool, karier Sadio Mane terus melejit hingga sempat masuk ke daftar PFA of the Year setelah mencetak 13 gol di Liga Inggris pada 2017.
Tidak hanya itu, ia sempat dianugerahi penghargaan Liverpool Player of the Season pada 9 Mei 2017. Bersama Liverpool, aksi gemilangnya di lapangan terus dapat terlihat sampai saat ini.