x

Bakal Ditendang di Bursa Transfer Musim Dingin, 3 Alasan Divock Origi Gagal Berkembang di AC Milan

Jumat, 16 September 2022 20:20 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Berikut 3 alasan mengapa Divock Origi seakan gagal berkembang di AC Milan. Foto: Instagram@divockorigifan

INDOSPORT.COM – Berikut tiga alasan mengapa Divock Origi seakan gagal berkembang di AC Milan sehingga muncul rumor dirinya bakal ditendang Rossoneri.

Belakangan AC Milan diterpa rumor bahwa mereka akan menendang salah satu rekrutan terbarunya, yakni Divok Origi yang baru datang pada musim panas lalu.

Baca Juga

Kabar ini seperti yang dilaporkan oleh Sportsmole. Dalam laporannya, AC Milan berencana mendepak pemain berpaspor Belgia itu pada Januari 2023.

Hal ini lantaran kedatangan Origi tak memberikan dampak signifikan bagi AC Milan, tak seperti halnya saat dirinya membela Liverpool.

Bahkan, Stefano Pioli selaku pelatih AC Milan jarang memberikan kepercayaan kepada pemain berusia 27 tahun tersebut.

Baca Juga

Sejak bergabung pada musim panas lalu dengan status bebas transfer, Origi baru tampil sebanyak 4 kali saja dengan total menit bermain sebanyak 81 menit.

Dalam 4 penampilan tersebut, Origi tak pernah menjadi starter. Dengan kata lain, ia lebih banyak menjadi pemain pengganti yang turun dari bangku cadangan.

Dengan kondisi tersebut, AC Milan pun berencana menendangnya. Apalagi Origi diyakini tak akan keberatan, mengingat dirinya juga membutuhkan menit bermain yang mumpuni.

Baca Juga

Kondisi yang diterima Origi ini cukup membuat banyak orang mengelus dada. Sebab, ia datang ke AC Milan dengan status penyerang tajam yang kerap jadi pahlawan Liverpool di masa-masa sulit.

Lalu, apa yang membuat Origi justru gagal berkembang sejak bergabung AC Milan? Berikut INDOSPORT rangkum alasannya.


1. 1. Kalah Bersaing

Mohamed Salah merayaan golnya bersama Divock Origi dan Diogo Jota

Alasan pertama mengapa Divock Origi gagal berkembang di AC Milan tentu karena adanya sosok para penyerang Rossoneri, terutama Olivier Giroud.

Moncernya Olivier Giroud membuat Origi pun tak mendapat kesempatan untuk membuktikan kualitasnya bersama AC Milan.

Baca Juga

Giroud sendiri tengah moncer di awal musim 2022/23 ini, di mana ia berhasil mencetak 4 gol dari 8 penampilannya bersama AC Milan musim ini.

Sumbangan itu membuat posisi Giroud di lini serang dan sebagai starter pun tak tergantikan. Apalagi Stefano Pioli dikenal sebagai pelatih yang jarang mengotak-atik Winning Team-nya.

Baca Juga

Kemonceran Giroud ini membuat Origi harus puas menjadi pelapisnya saja di awal-awal kariernya bersama AC Milan musim ini.

Apalagi AC Milan menggunakan formasi Single Target atau hanya ada satu penyerang saja dalam skema 4-2-3-1 yang diterapkannya.


2. 2. Cedera

Divock Origi mencetak gol kedua Liverpool di laga kontra Everton (24/04/22). (Foto: REUTERS/Phil Noble)

Tak bisa dipungkiri, faktor cedera juga membuat permainan Divock Origi sedikit tertahan, sehingga dirinya tak mampu menampilkan permainan terbaiknya.

Karena tak bisa menampilkan permainan terbaiknya dalam latihan, Stefano Pioli pun tak bisa melihat penampilan Origi secara jelas.

Baca Juga

Sejak bergabung AC Milan, Origi telah absen di 4 pertandingan akibat cedera-cedera yang ia derita terhitung sejak Agustus 2022 lalu.

Cedera yang dialami pun terkesan beragam, yakni radang dan cedera otot. Alhasil, Origi pun harus menepi dalam waktu cukup lama, yakni 22 hari.

Baca Juga

Karena terus menerus absen, Origi tak bisa mengikuti latihan dan harus menjalani latihan terpisah atau latihan individu untuk memulihkan fisiknya.

Selain itu, cedera ini juga membuat Origi juga beberapa kali tak bisa masuk dalam skuad AC Milan untuk bertanding di ajang-ajang yang diikuti.


3. 3. Adaptasi

Divock Origi saat melewati Jordan Pickford di laga Liverpool vs Everton

Proses adaptasi yang lambat juga menjadi alasan mengapa Divock Origi juga kesulitan berkembang bersama AC Milan di awal-awal kepindahannya.

Proses adaptasi ini juga terhambat dengan cedera yang dialami Origi sejak bergabung AC Milan, sehingga dirinya tak bisa nyetel dengan permainan Rossoneri.

Baca Juga

Apalagi Origi sendiri baru datang ke Italia. Sebagai informasi, kariernya sendiri lebih banyak dihabiskan di Belgia, Prancis, Jerman dan Inggris.

Perbedaan gaya bermain yang sebelumnya dirasakan Origi bersama klub-klubnya dan AC Milan ini semakin mempersulit dirinya untuk nyetel.

Baca Juga

Alhasil, Origi pun mau tak mau harus sedikit bersabar sembari berlatih lebih banyak dengan Rossoneri agar bisa nyetel dengan skema yang diterapkan Stefano Pioli.

AC MilanDivock OrigiStefano PioliLiga ItaliaTRIVIAOne Football

Berita Terkini