Sudah Biasa, Puasa Ramadan Tak Halangi Eko Yuli Jalani Latihan Rutin

Jumat, 24 April 2020 12:25 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
© IWF.com
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, mengaku kewajiban sebagai umat muslim untuk menjalani puasa Ramadan tak menghalanginya untuk menjalani latihan rutin. Copyright: © IWF.com
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, mengaku kewajiban sebagai umat muslim untuk menjalani puasa Ramadan tak menghalanginya untuk menjalani latihan rutin.

INDOSPORT.COM - Lifter kebanggaan Indonesia, Eko Yuli Irawan, mengakui bahwa kewajiban sebagai umat muslim untuk menjalani puasa Ramadan sama sekali tak menghalanginya berlatih dan menjalani rutinitas.

Eko mengaku bahwa dirinya tetap menjalani latihan seperti biasa, namun peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu mengatakan bahwa pola latihan akan lebih ringan dari porsi normal.

"Latihan masih normal seperti biasa," ungkap Eko Yuli Irawan, dilansir dari laman Antara.

Beban yang diangkat pun tidak akan seberat biasanya. Eko yang tengah berusaha meningkatkan total angkatannya dari 306 kg menjadi 310 kg itu mengatakan porsi beban kali ini cukup dilakukan 80 persen saja.

"Latihannya nggak seberat biasanya. Paling sekitar 80 persen saja bebannya sambil maintain gerakan teknik. Selebihnya lebih fokus latihan penguatan otot dan latihan strength-nya saja," ujar peraih medali emas Asian Games 2018 itu.

Di saat sebagian cabang olahraga lain memilih meliburkan sementara kegiatan pelatnas akibat kondisi pandemi virus corona yang kian mengkhawatirkan, angkat besi masih tetap rutin menjalani jadwal latihan ketat seperti biasa.

Diketahui jadwal latihan yang biasa dilakoni Eko yakni lima hari dalam sepekan yang dilakukan pada pagi dan sore hari di Mess Kwini, Jakarta Pusat.

Penundaan Olimpiade 2020 Tokyo dan PON Papua juga sama sekali tak menghentikan para lifter nasional untuk terus berlatih. Apalagi PB PABBSI juga menargetkan untuk menambah perwakilannya ke pesta olahraga empat tahunan tersebut yang penyelenggaraannya diundur ke Juli tahun depan.