Indonesia Bisa Dirugikan, Cabor Angkat Besi Terancam Hilang di Olimpiade Paris 2024

Senin, 9 Agustus 2021 15:42 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Isman Fadil
© NOC Indonesia
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan di Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © NOC Indonesia
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan di Olimpiade Tokyo 2020.

INDOSPORT.COM – Cabang olahraga angkat besi terancam hilang di Olimpiade Paris 2024. Ini membuat Indonesia dirugikan karena cabor ini salah satu penyumbang medali  di Olimpiade.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebelumnya telah memutuskan memangkas kuota atlet yang berkompetisi di cabang olahraga angakt besi dan tinju pada Olimpiade Paris 2024.

Kuota yang ditetapkan untuk Paris 2024 bakal berkurang menjadi 10.500 atlet atau 592 lebih sedikit dibandingkan Tokyo 2020 dengan total 11.092 atlet.

Parahnya, seperti dilansir dari Asahi, hanya cabor angkat besi yang mungkin bakal dihilangkan dari Olimpiade Paris jika badan pengaturnya tidak mematuhi keputusan yang dibuat dewan IOC.

"Di masa lalu, IOC telah dihadapkan pada situasi yang menimbulkan kekhawatiran serius mengenai tata kelola federasi internasional tertentu," kata Coates.

Angkat besi menjadi cabor yang paling terancam dihapuskan menyusul banyaknya kasus doping dan permasalahan pada tata kelola Federasi Angkat Besi Dunia (IWF), termasuk kasus korupsi.

Situasi ini tentunya bisa merugikan Indonesia. Pasalnya, angkat besi menjadi cabor yang selalu menyumbang medali di Olimpiade.

Dari cabang olahraga angkat besi, Indonesia sejauh ini sudah mengantongi total 15 medali, yang terdiri dari 7 medali perak dan 8 medali perunggu.

Teranyar, Indonesia memeroleh tiga medali dalam Olimpiade Tokyo 2020. Yakni, perak oleh Eko Yuli Irawan (61 kg putra), satu perunggu dari Windy Cantika Aisah (49 kg putri), dan satu perunggu dari Rahmat Edwin Abdullah (73 kg putra).