Memang jika dilihat seri III ini, Sritex bakal tampil di markas mereka, yakni Sritex Arena. Namun perlu diingat tak semudah mengembalikan telapak tangan, karena tiga tim yang siap menganjal laju Srikandi Kota Bengawan, yakni Surabaya Fever, Sahabat Wisma Sehati Semarang, dan Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta.
“Kalau sapu bersih, saya rasa tak mungkin. Karena mengaca dari dua seri sebelumnya, kami selalu takluk dari ketiga tim tersebut. Akan tetapi, kami akan mencoba maksimalkan kelebihan bermain di kandang sendiri. Semangat berlipat semoga mampu memberikan dampak positif bagi tim,” harap manajer Sritex Dragons, Dyah Puspitasari saat dihubungi INDOPSORT, Sabtu (21/2).
Jarak antara seri II ke seri III, terbilang cukup panjang. Sehingga sang arsitek Sritex Dragons pun mencoba memanfaatkan jeda waktu yang cukup panjang ini. Salah satunya memperbaiki komunikasi pola permainan tim yang terbilang belum efektif.
“Harapan kami ya anak-anak bisa tampil maksimal, bisa menerapkan pola permainan yang diinginkan oleh pelatih. Saya rasa sudah cukup di dua seri sebelumnya kami gagal memenuhi target, dan semoga seri tuan rumah ini sebagai ajang kebangkitan tim,” terang Dyah.
Sementara itu pelatih Sritex Dragons, Pek King Dhay mengakui sudah memiliki strategi berbeda pada seri-seri sebelumnya. Dimana dirinya berharap kepada Nova Anggraeni dan kawan-kawan langsung menekan sejak menit pertama. Sehingga, tak akan memberikan kesempatan sedikitpun kepada lawan untuk berlama-lama menguasai bola.