Sejak kuarter pertama Garuda Bandung gagal menunjukan permainan terbaiknya. Kendati menurunkan seluruh pemain utamanya seperti Difta Pratama, Daniel Wenas, Muhammad Falconi, Sigit Nurman, dan Galank Gunawan, justru malah tertinggal skor 4-8 pada lima menit pertama.
Setelah time out pertama, Garuda mulai bangkit dan bisa menyamakan kedudukan menjadi 16-16 di akhir kuarter pertama.
Di kuarter kedua, Garuda mencoba mengimbangi permainan Aspac. Bahkan sempat membalikan keeadaan menjadi 20-18 melalui lay up Sigit Nurman. Namun, anak-anak Aspac tidak terpancing, mereka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 25-25.
Petaka terjadi di kuarter ketiga, setelah pertahanan Garuda menjadi bulan-bulanan Aspac. Tim asal Jakarta ini berhasil menambah pundi-pundi poinnya. Bahkan pada lima menit awal kuarter ketiga, Ascap langsung melesat unggul 34-23.
Memasuki kuarter keempat Aspac semakin menguasai jalannya permainan. Dirk Mathew Gerungan dkk dapat dengan leluasa mencetak poin demi poin bagi timnya. Hingga akhirnya Garuda Bandung pun menyerah 39-66.
Pelatih Garuda Bandung Fictor Roring mengaku jika penampilan timnya di laga perdana ini tidak sesuai dengan harapannya.
"Ini menjadi hari yang nuruk bagi kita, seharusnya bisa menjadi game buat kita. Mungkin anak-anak masih grogi karena baru main pertama," ungkap Fictor seusai pertandingan.
Tentunya, ada evaluasi yang mendalam yang akan diberikan jelang menghadapi laga selanjutnya melawan Satria Muda Jakarta. "Hasil kali ini jauh dari harapan. Saya yakin tim ini punya potensi untuk bersaing, hanya masalah hari ini saja belum konsisten," katanya.
Sementara itu, Pelatih M 88 Aspac Jakarta, Jugianto Kuntardjo mengaku puas melihat hasil yang diraih pada hame pertama ini.
"Anak-anak bisa bermain tenang, dan mereka bisa keluar dari pressure yang dilakukan oleh pemain Garuda," tandasnya.