Filosofi Olahraga Catur dalam Film Avengers: Endgame

Kata 'Endgame' sendiri, sebelumnya sudah dua kali terucap di franchise Marvel Cinematic Universe. Pertama kali diucapkan oleh Tony Stark di film Avengers: Age of Ultron. 

Yang kedua, diucapkan oleh Doctor Strange di film Avengers: Infinity War. Istilah 'endgame' sendiri terinspirasi dari olahraga catur. 

© Marvel Studio

Cuplikan film Avengers: Infinity War

Dalam olahraga catur, 'endgame' adalah istilah yang menggambarkan kalau permainan catur sudah memasuki tahap akhir, dimana hanya tersisa beberapa bidak catur saja. Pada film Avengers: Infinity War sendiri, setelah Thanos melakukan 'Snap' atau Decimation, hanya sedikit anggota Avengers yang tersisa. 

Seperti Captain America, Iron Man, Black Widow, Thor, Hulk, War Machine, Rocket, Nebula, Captain Marvel, Ant-Man dan Hawkeye. Sama seperti permainan catur jika sudah mencapai 'endgame'. 

Secara statistik, dalam olahraga catur ketika sudah mencapai 'endgame', bidak yang paling sering tersisa adalah benteng. Saat 'endgame', benteng sebaiknya ditaruh di belakang bidak-bidak lain, baik untuk pertahanan atau penyerangan. 

Dalam 'endgame' Raja harus aktif dalam permainan. Pion-pion yang tersisa juga harus dimaksimalkan untuk sampai ke ujung bidak lawan agar bisa ditukar dengan bidak lain yang punya kemampuan lebih seperti menteri atau benteng. 

Di film Avengers: Infinity War, Doctor Strange mengorbankan Time Stone agar Thanos tak membunuh Iron Man. Apa yang dilakukan Doctor Strange tersebut sangat mirip dengan permainan catur. 

Tak hanya itu, ada sebuah pengorbanan lagi yang dilakukan oleh seorang anggota Avengers dalam film Avengers: Endgame agar bisa mendapatkan Soul Stone. 

Mengorbankan pion untuk menjaga bidak catur yang lebih penting, agar bisa meraih sebuah kemenangan. 

Ikuti Terus Berita Sportainment dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM