Disebut Haram, 13 Provinsi Tetap Ikuti Turnamen Catur Tingkat Nasional

Sabtu, 23 November 2019 18:20 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Crystal Spellman / EyeEm
Polemik soal haram atau tidaknya olahraga catur tidak menghalangi 13 provinsi di Indonesia mengikuti turnamen catur tingkat nasional yang digelar oleh Pusat latihan Tempur (Puslatur)-8 Teluk Ratai dalam rangka HUT ke-74 Korps Marinir. Copyright: © Crystal Spellman / EyeEm
Polemik soal haram atau tidaknya olahraga catur tidak menghalangi 13 provinsi di Indonesia mengikuti turnamen catur tingkat nasional yang digelar oleh Pusat latihan Tempur (Puslatur)-8 Teluk Ratai dalam rangka HUT ke-74 Korps Marinir.

INDOSPORT.COM – Polemik soal haram atau tidaknya olahraga catur tidak menghalangi 13 provinsi di Indonesia mengikuti turnamen catur tingkat nasional yang digelar oleh Pusat latihan Tempur (Puslatur)-8 Teluk Ratai dalam rangka HUT ke-74 Korps Marinir.

Dilansir dari laman ANTARA, Komandan Puslatur-8 Teluk Ratai, Letkol (Mar) Data, mengatakan bahwa turnamen yang digelar di Bandarlampung ini merupakan ajang terberat dan terbesar dengan diikuti oleh 13 provinsi sebagai partisipannya.

“Turnamen ini diikuti oleh 13 provinsi dengan jumlah peserta 287 orang, ditambah ada grandmaster nasional dan internasional yang ikut di ajang ini,” kata Data pada hari Sabtu (23/11/19) dalam konferensi persnya.

Ke-13 Provinsi yang mengikuti turnamen catur tersebut, adalah Lampung, Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bangka Belitung, Sumatra Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bengkulu, dan Jambi.

Seperti yang diketahui, catur saat ini tengah menjadi kontroversi menyusul pernyataan Ustadz Abdul Somad (UAS) bahwa permainan catur haram karena bersifat mubazir waktu.

“Boleh nggak mau main domino? Nah dalam mazhab Hanafi mengharamkan dadu dan catur, itu menghabiskan waktu,” ujar UAS dalam ceramahnya di channel youtube Teman Ngaji.

"Masa olahraga tapi bengong sampai tiga jam, aduh, mau persatuan catur nanti marah sama saya terserahlah," lanjut Ustadz Somad

Akan tetapi, terlepas dari sifatnya yang mubadzir waktu tersebut, Data menjelaskan bahwa turnamen ini bisa jadi wahana yang berkualitas bagi pecatur Lampung maupun provinsi lainnya, dan membantu Peprcasi dalam upaya pengembangan dan peningkatan prestasi atlet catur di Lampung.

Selain itu, lanjutnya, ajang ini juga dapat dijadikan sebagai pencarian atau penjaringan atlet catur (pecatur) muda dan berbakat, baik di daerah maupun nasional

“Dalam pembinaan lingkungan salah satu tugas kami adalah menyelenggarakan turnamen catur ini sesuai dengan semangat nasional, yakni SDM Unggul Indonesia Maju," katanya.

Untuk itulah, Data menghimbau agar para perserta bertanding dengan profesional dan sportif serta jangan pernah menyerah dalam mengukir prestasi, teknik dan taktik di olahraga catur.

Untuk kategori yang dipertandingkan adalah umum diikuti 220 pecatur, kategori TNI Polri 22 peserta, Junior U 18 dengan 24 peserta, dan U12 dengan jumlah peserta 21 orang.