eSports

Termasuk Pokemon, 3 Game Ini Terkenal karena Teori Konspirasi

Sabtu, 30 Mei 2020 07:37 WIB
Penulis: Martini | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Reddit
The Karazhan Crypts di World of Warcraft. Copyright: © Reddit
The Karazhan Crypts di World of Warcraft.

INDOSPORT.COM - Selama pandemi virus Corona, video game dan eSports memiliki lonjakan pengguna di seluruh dunia, sebab game elektronik ini bisa diakses dengan mudah meski tengah berada di rumah.

Jika beberapa tahun terakhir game eSports seperti Fortnite, Free Fire, Mobile Legends, PUBG, hingga Call of Duty merajai pasar dunia, beda halnya dengan satu hingga dua dekade lalu.

Pada tahun 90-an hingga 2000an, sejumlah game eSports menjadi terkenal bukan karena rekor pengguna, melainkan karena kontroversi dan teori konspirasi.

Berikut INDOSPORT merangkum tiga game eSports yang populer karena mengundang kontroversi dan konspirasi dunia.

1. Pokemon Green and Red

Beberapa waktu lalu, game Pokemon GO sempat viral karena menghadirkan nuansa sport yang sesungguhnya kepada pemain, dimainkan secara realis sambil berjalan-jalan di lingkungan sekitar.

Namun jauh sebelumnya, terdapat game Pokemon Green and Red yang memuat unsur mistis. Konon, banyak anak-anak usia 7 sampai 12 tahun yang jatuh sakit hingga sampai bunuh diri di tahun 1996.

Umumnya, anak-anak yang bunuh diri telah bermain Pokemon Green and Red dan masuk ke kota bernama Lavender. Konon, kota ini memiliki backsound yang memberi efek mual dan halusinasi berlebih.

2. World of Warcraft

Pada game World of Warcraft edisi lawas, para pemain bisa masuk ke area bawah tanah yang disebut sebagai The Karazhan Crypts. Area ini dihiasi dengan mayat-mayat yang menggantung.

Kumpulan mayat itu adalah korban hukuman mati yang dipotong-potong dan sengaja digantung dengan rantai. Namun pihak pengembang game telah menutup area ini sehingga tidak dapat diakses lagi.

Selain kumpulan mayat, game World of Warcraft (WoW) juga memiliki sebuah kota mengerikan bernama Goldshire. Konon, di lantai dua sebuah penginapan kota ini, terdapat kumpulan penyembah setan.

Uniknya, para penyembah setan yang dimaksud adalah karakter anak-anak, yang berdiri dalam posisi aneh dan membentuk sebuah pentagon. Kota ini juga memiliki backsound yang bikin merinding pemain.

3. Killswitch

Karvina Corporation, perusahaan game asal Uni Soviet yang keberadaannya masih belum dikonfirmasi, pernah merilis 5000 salinan game Killswitch, dan pemain dapat memilih untuk menjadi setan atau gadis muda.

Pada tahun 2005, pria bernama Yamamoto Ryuichi pernah membeli salinan game ini seharga 733 ribu USD di eBay. Namun, ia mengalami hal mengerikan ketika membuat video impresi saat main game Killswitch.

Ia mengunggah video berdurasi 1 menit 45 detik, namun bukannya video impresi yang tayang, melainkan sosok Yamamoto yang menangis ketakutan saat main game, dan layar game pun langsung berubah hitam.