Faktor Non-teknis Ini yang Dikhawatirkan Tim Gulat Jabar di PON XX Papua

Jumat, 27 Agustus 2021 04:25 WIB
Kontributor: Arif Rahman | Editor: Prio Hari Kristanto
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih tim Pelatda gulat Jawa Barat, Bambang Erawan, saat ekpose persiapan PON XX Papua di Ruang Kominfo KONI Jabar, Kota Bandung, Senin (23/08/21) Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih tim Pelatda gulat Jawa Barat, Bambang Erawan, saat ekpose persiapan PON XX Papua di Ruang Kominfo KONI Jabar, Kota Bandung, Senin (23/08/21)
Antisipasi Ketat

PON kali ini sangat berbeda dengan sebelumnya, karena digelar di tengah pandemi COVID-19. Sehingga, sebelum pertandingan seluruh atlet akan menjalani swab PCR lebih dulu.

Jika hasilnya negatif, maka atlet tersebut bisa melakoni pertandingan. Namun, kalau hasilnya positif COVID-19, otomatis atlet itu dipastikan tidak bisa bertanding.

"Takutnya hasil swabnya diganti atau gimana, meski itu tidak mungkin, tapi harus kita antisipasi," ucapnya.

"Saya harapkan KONI bisa memberikan yang terbaik bagi atlet dan pelatih nanti di sana, kalau terjadi hal itu (positif Covid-19) sebelum bertanding sudah kalah. Beda dengan PON 2016, datang langsung bertanding, sekarang itu pandemi dengan malaria, yang dikhawatirkan semua," ujar Bambang.

Sementara itu, mengenai persiapan untuk menghadapi PON XX, menurut Bambang tim Pelatda gulat Jabar sudah mempersiapkan diri dengan maksimal. Meksipun, agenda try out ke Korea Selatan batal lantaran Pandemi COVID-19.

"Kita tidak try out ke Korea dan ke daerah lain, kita mengundang Kota/Kabupaten untuk teman sparing atlet Pelatda, karena selama ini datang Papua, Papua juga istilahnya untuk lawan kita di sana, istilahnya dia kuat tenaganya tapi dalam teknik taktik memang kurang," kata pelatih tim Pelatda gulat Jawa Barat untuk PON XX, Bambang Erawan.