Bunuh Seorang Jurnalis, Eks Petarung MMA Ini Ditangkap FBI

INDOSPORT.COM – Mantan petarung MMA asal Ukraina, Andry Inosov dituduh telah melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap jurnalis, Vasyl Serhiyenko.

Pemerintah Ukraina telah meminta Amerika Serikat untuk mengekstradisi (penyerahan  tersangka yang ditahan negara lain untuk kembali ke negara asalnya) Inosov yang dituduh dalam pembunuhan seorang jurnalis.

Menurut kabar dari ukranews, yang mengutip dokumen pengadilan resmi dalam laporannya, Inosov dijatuhi hukuman in absentia (upaya mengadili seseorang dan menghukumnya tanpa dihadiri oleh terdakwa tersebut) pada Desember 2018.

Hukuman tersebut terlaksana karena partisipasinya dalam organisasi kriminal yang bertanggung jawab atas beberapa kejahatan berat dan pembunuhan. Salah satu dugaan kejahatan kelompok yang diikutinya adalah penculikan Vasyl Sergienko, seorang tokoh wartawan dan aktivis.

Sergienko diduga diculik dari rumahnya di wilayah Cherkasy Ukraina pada 4 April 2014, tetapi tubuhnya ditemukan pada hari berikutnya telah terkubur di hutan terdekat dan ditemukan dengan kondisi mengenaskan serta banyak luka siksaan.

"Kami menemukan tempat yang tampak seperti lubang yang baru digali. Kami menunggu jaksa tiba, kemudian mulai menggali. Tempat itu ditutupi dengan sampah. Di mana korban diborgol dan mayat itu adalah Vasily Serhiyenko yang hilang,” ujar Oleg Sobchenko, teman Serhiyenko.

Pada 15 Agustus 2015, Inosov dianggap sebagai pemimpin potensial organisasi kriminal dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) di Ukraina setelah melarikan diri dari penyelidikan. Pada 2016, ia menjadi buronan internasional dan dicari oleh Interpol.

Penyelidik polisi menemukan bahwa Inosov bersembunyi di Amerika Serikat, dan telah ditangkap oleh FBI pada Maret 2018. Ukraina telah menghubungi pihak berwenang AS untuk mengekstradisi Inosov untuk penuntutan pidana.

Sergienko adalah seorang jurnalis terkenal yang menulis serangkaian artikel yang mengungkap kebusukan pemerintah dan seorang aktivis yang ikut serta dalam protes terhadap mantan presiden Ukraina, Viktor Yanukovych.