GANEFO, Bukti Harga Diri Bangsa Indonesia
Sukses dengan pergelaran GANEFO pertama, tiga tahun berselang GANEFO kedua kembali digelar. Kali ini GANEFO digelar di Phnom Penh, Kamboja.
Meski peserta tidak sebanyak seperti pada GANEFO pertama, masyarakat Kamboja tetap menyambut gembira ajang multi-event tersebut. Terlebih upacara pembukaan turut dibuka Perdana Menteri Kamboja saat itu, Pangeran Sihanouk.
GANEFO kedua diikuti sekitar 2.000 atlet dari 17 negara, yakni China, Indonesia, Irak, Jepang, Kamboja, Korea Utara, Laos, Lebanon, Mongolia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Sri Lanka, Suriah, Vietnam Utara, dan Yaman.
Berikut perolehan medali GANEFO kedua:

Sayang, lengsernya Soekarno dari kursi Presiden Republik Indonesia pada 1967, dan digantikan oleh Soeharto, membuat Indonesia kembali bergabung dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Kepemimpinan Soeharto di Indonesia jelas mengubah peta politik luar negeri. Merah Putih pun kembali mewarnai ajang Olimpiade, tepatnya pada 1968 di Mexico City, Meksiko.
Alhasil, GANEFO yang rencananya akan digelar di Beijing, China, pada 1967 pun batal setelah pemerintah Negeri Bambu enggan menjadi tuan rumah, dan diberikan kepada Pyongyang, Korea Utara. Namun GANEFO ketiga tak pernah digelar dan hilang ditelan bumi.