Jadikan Bali Sebagai Tempat Latihan, Timnas Patok Gelar Juara di Serbia

Selasa, 20 Agustus 2019 03:16 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Coro Mountana
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Salah satu atlet Paralayang Indonesia saat bersiap mendarat di lapangan terbuka Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Badung, Minggu (18/08/2019). Foto : Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Salah satu atlet Paralayang Indonesia saat bersiap mendarat di lapangan terbuka Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Badung, Minggu (18/08/2019). Foto : Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM – Tim nasional paralayang Indonesia mendapat bekal berharga sebelum mengikuti kejuaraan dunia nomor akurasi di Serbia, 8-19 September 2019. Jafro Megawanto dan kawan-kawan digembleng di tengah angin kencang saat beraksi di Kuta Selatan.

Ada 12 atlet paralayang yang berlaga di Bali, mengikuti kejuaraan Paragliding Accuracy Asian Cup (PGAAC) 2019.

Mereka adalah Purnomo Alamsyah, Hening Paradigma, Yuda Maisa, Milawati Sirin, Joni Efendi, Irvan Winarya, Renita Devina, Pangeran Dirgantara, Aris Afriansyah, Rika Wijayanti, Gita Rezka dan Jafro Megawanto.

Selama tiga hari, 12 atlet itu bersama 95 peserta lainnya akan beradu menjadi yang terbaik di Bukit Timbis, Desa Kutuh, Badung.

Setelah kejuaraan tersebut, 12 atlet ini sempat terbang lagi lagi pada Minggu sore. Kesempatan ini sebagai seleksi, sekaligus ujian, sebelum bertarung dengan atlet-atlet dunia di Serbia

"Hasil dari sini, kita akan segera tetapkan pilot yang dibawa ke Serbia. Ada lima pilot putra dan dua pilot putri yang akan kita bawa, untuk memenuhi target juara," ucap Manajer Timnas Paralayang, Elzar Sukendro kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Elzar menilai kans menjadi juara nomor akurasi cukup terbuka. Apalagi selama di Bali, para penerbang Indonesia sudah diuji angin kencang Bukit Timbis di mana itu akan membantu atlet Indonesia untuk terbiasa dengan kondisi yang mirip di Serbia nanti.

"Di Bali ini anginnya seperti konstan, jadi itu membuat sedikit lebih sulit. Kalau sudah latihan yang agak sulit, harusnya di Serbia bisa lebih mudah," tutur Elzar.