ISEF 2019 Resmi Dibuka, Ini Tanggapan Exco PSSI

Rabu, 21 Agustus 2019 18:01 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Karina Kusuma Wijaya/INDOSPORT
Upacara pembukaan ISEF 2019 di Jakarta Convention Center, Rabu (21/08/19), mengusung tema “Driving The Sports Business in Digital Era”. Copyright: © Karina Kusuma Wijaya/INDOSPORT
Upacara pembukaan ISEF 2019 di Jakarta Convention Center, Rabu (21/08/19), mengusung tema “Driving The Sports Business in Digital Era”.

INDOSPORT.COM - Indonesia Sport Expo and Forum (ISEF), satu-satunya event yang didedikasikan khusus sebagai sports business platform di Indonesia, digelar di Jakarta Convention Center, 21-25 Agustus 2019.

Upacara pembukaan ISEF 2019 dihadiri oleh beberapa tamu penting, salah satunya adalah Exco PSSI, Gusti Randa.

Pada tahun keempat ini, ISEF 2019 mengusung tema “Driving The Sports Business in Digital Era”. Exco PSSI, Gusti Randa mengakui tema ini sejalan dengan keadaan sekarang di mana olahraga dan teknologi berjalan bersama, salah satunya eSports.

“(Di era) 4.0 ini semua dapat berkembang dalam waktu cepat. Misalnya, eSports, nanti akan kita buat kejuaraannya. Itu harus dijalankan juga."

"Nah, memang teknologi dan olahraga itu sekarang bisa berjalan berbarengan, seperti pada ISEF ini tadi kita bisa lihat kalau raket sudah bisa menilai kecepatan pukulan,” tutur Gusti saat ditemui di Jakarta Convention Center, Rabu (21/08/19).

Gusti menambahkan, di balik Indonesia yang bertujuan mengejar prestasi, tetapi jangan sampai tertinggal teknologi. 

“Diluar kita mengejar prestasi, jangan sampai ketinggalan teknologinya,” ujarnya.

Di masa 4.0, semua dilakukan dengan mudah melalui dunia digital, yang semakin menggerus dunia konvensional. 

Dengan ini, Gusti berharap ISEF tidak boleh berhenti di sini dan semua cabang olahraga dapat memanfaatkan momen ini, tidak hanya PSSI saja.

“ISEF tidak boleh berhenti, kalau ada temen temen yang mau buat kayak gini, oke. Undang semua cabor, cabor apa saja. Jangan PSSI saja. Waktu Asian Games banyak banget cabor, tapi sesudah itu pada hilang,” tutupnya. 

Penulis: Karina Kusuma Wijaya