Komunitas Sehat

Mengulik Sejarah Pelatihan Energi Kuno Tionghoa, Wu Qin Xi Jenis Qigong

Sabtu, 14 September 2019 18:06 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Muhammad Harris Muda/INDOSPORT
Qigong atau yang biasa disebut ‘Chi kung’ merupakan satu pelatihan energi yang sudah terbentuk pada zaman Tiongkok kuno. Copyright: © Muhammad Harris Muda/INDOSPORT
Qigong atau yang biasa disebut ‘Chi kung’ merupakan satu pelatihan energi yang sudah terbentuk pada zaman Tiongkok kuno.

INDOSPORT.COM - Qigong atau yang biasa disebut ‘Chi kung’ merupakan satu pelatihan energi yang sudah terbentuk pada zaman China kuno sekaligus bermanfaat untuk menjaga serta meningkatkan kondisi kesehatan tubuh manusia.

Qigong terdiri atas dua kata yakni Qi yang berarti tenaga kehidupan atau energi vital yang mengalir pada seluruh benda di bumi, dan Gong berarti pemcapaian atau keterampilan yang diperoleh lewat latihan secara terus menerus.

Wu Qin Xi adalah pelatihan jenis Qigong yang dikembangkan oleh Hua Tuo, seorang tabib terkenal di China, pada jaman tiga Negara berperang atau San Guo/Sambok. Dirinya adalah tabib yang terkenal dengan peribahasa ‘air mengalir tak akan basi, pintu bergerak tak akan berkarat’.

‘Chi kung’ merupakan olahraga turun temurun dari ribuan tahun lalu di China daratan yang hadir akibat iklim di daerah itu sendiri. Di China sendiri memiliki empat musim yang berbeda, ketika musim panas, suhu bisa mencapai 40 derajat celcius, dan ketika musim dingin bisa turun hingga -40 derajat celcius.

Hal inilah yang membuat para tabib Chinnese kuno mengembangkan satu latihan yang dikombinasikan dengan kesehatan tradisional Tionghoa, serta dikaitkan dengan jalur-jalur akupuntur. Sehingga memunculkan gerakan-gerakan untuk mestimulasi tubuh, yakni Qigong.

Gerakan Qigong sendiri dikembangkan berdasarkan hasil pengamatan akan gerakan spesifik dari lima binatang. Dalam praktiknya, Qigong melakukan gerakan ala hewan seperti, Harimau, Monyet, Bangau, Beruang, serta Kijang.  

Gerak Harimau sendiri membantu stimulasi meridian energi hati, sementara gerak Kijang mampu menstimulasi meridian energy pada ginjal manusia.

Gerak Beruang, bermanfaat dalam stimulasi meridian energi limpa atau lambung pada pencernaan, dan Monyet serta Bangau masing-masing menstimulasi meridian energi jantung dan paru-paru.

Penulis: Muhammad Harris Muda