Rekam Jejak Raja Sapta Oktohari, Ketua KOI

Rabu, 13 November 2019 22:19 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Raja Sapta Oktohari resmi menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2019-2023. Okto terpilih secara aklamasi pada Kongres KOI di Hotel Ritz Carlton, Rabu (09/10/19). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Raja Sapta Oktohari resmi menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2019-2023. Okto terpilih secara aklamasi pada Kongres KOI di Hotel Ritz Carlton, Rabu (09/10/19).

INDOSPORT.COM – Raja Sapta Oktohari resmi menjadi Ketua Umum (Ketum) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2019-2023 sejak serah terima jabatan dari ketua sebelumnya Erick Thohir pada Selasa (05/11/19).

Namun untuk sebagian orang, nama Raja Sapta Oktohari yang akrab dipanggil Okto itu mungkin belum terasa familiar.

Untuk itu, INDOSPORT telah merangkum rekam jejak Okto dalam dunia olahraga sebelum menjabat sebagai Ketum KOI periode 2019-2023.

Pertama, Okto memulai berkecimpung di dunia olahraga ketika pada akhir dekade 2000-an ketika ia mendirikan sebuah promotor olahraga tinju, yakni Mahkota Promotion. 

Dalam merintis kariernya sebagai promotor, Okto mendapat predikat penghargaan sebagai promotor tinju dunia termuda oleh World Boxing Association (WBA). Tidak hanya itu, ia juga pernah didapuk sebagai promotor terbaik Asia 2019 oleh WBC Asian Boxing Council, awal tahun ini.

Kedua, pada tahun 2014, Okto menjadi ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) periode 2014-2019 yang mana berlanjut pada periode berikutnya 2019-2024. Setahun setelah menjadi ketum ISSI, ia terpilih menjadi Vice President Asian Cycling Confederation (ACC) periode 2015-2019.

Ketiga, pada tahun 2016, ia dipercaya menjadi Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk ajang bergengsi Olimpiade, yakni Olimpiade Rio 2016 di Brasil.

Yang terakhir pada 2018, ia pun dipercaya penjadi Ketua Komite Asian Para Games (INAPGOC).

Kepada awak media, Raja Sapta Oktohari menuturkan bukan tugas mudah untuk mengemban menjadi ketua umum KOI.

“Menjadi ketua umum itu gampang, tetapi menggantikan Erick itu susah, karena harus jaga nama baiknya. Erick mewariskan sesuatu yang sangat berat, tanggung jawab ke Merah Putih,” pungkas Okto kepada para awak media. 

Penulis: Ergian Pinandita