SEA Games 2019: Miskomunikasi, Senapan Tim Menembak Timor Leste Sempat Disita

Selasa, 26 November 2019 10:01 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Wikipedia
Tim Menembak Timor Leste harus mengalami kejadian kurang menyenangkan di SEA Games 2019 setelah senapan mereka disita di bandara. Copyright: © Wikipedia
Tim Menembak Timor Leste harus mengalami kejadian kurang menyenangkan di SEA Games 2019 setelah senapan mereka disita di bandara.

INDOSPORT.COM – Nasib buruk Timor Leste di SEA Games 2019 tidak hanya dialami cabor sepak bola, namun juga menembak. Karena miskomunikasi, senapan Timnas mereka sempat disita di Bandara Filipina, namun akhirnya dilepaskan.

Dilansir dari berita olahraga laman ABS-CBN News, pihak berwenang bea cukai Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA) pada hari Senin (25/11/19) malam waktu setempat akhirnya melepaskan senapan milik skuat cabor menembak Timor Leste.

Senapan tersebut sebelumnya ditahan pihak bea cukai di Terminal 2 Bandara NAIA karena adanya miskomunikasi yang menyebabkan penyelenggara lokal SEA Games 2019 tidak menjemput rombongan atlet.

Pelepasan senapan tim cabor menembak itu sendiri baru bisa dilaksanakan setelah Panitia Penyelenggara SEA Games (PHISGOC) mengunjungi Biro Bea Cukai Filipina.

Perlu diketahui, masalah penahanan senapan ini berawal dari kedatangan Timnas Menembak Timor Leste lebih awal dari jadwal sebenarnya. Akibatnya, terjadi kesalahan koordinasi dengan pihak PHISGOC.

Para atlet tiba hari Sabtu pagi dengan membawa 2 senapan. Namun, senapan itu ditahan karena rombongan tidak bisa menunjukkan surat izin. Nasib mereka semakin terkatung-katung setelah PHISGOC juga tidak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Sebelumnya, Timor Leste juga mengalami masalah saat Timnas Sepak Bola U-23 negara tersebut terlunta-lunta di bandara selama tiga jam. Nasib buruk kembali berlanjut saat bus penjemput malah mengantarkan para pemain dan staf Timor Leste ke hotel yang salah.

Ketidaksiapan penyelenggara SEA Games 2019 ini tentunya bakal berdampak buruk terhadap atlet dan persaingan itu sendiri. Sejauh ini, publik Filipina pun memberikan respons negatif terhadap kasus tersebut.