In-depth

Kisah Inspiratif Gui Yuna, Atlet Binaraga China Berkaki Satu

Senin, 22 Februari 2021 19:32 WIB
Editor: Isman Fadil
 Copyright:
Karier Sebagai Atlet hingga Ditolak 20 Perusahaan

Gui Yuna menjadi atlet China di ajang Paralympic Paralympic Games di Athena 2004 dan menduduki peringkat ke-7 di kategori lompat katak penyandang disabilitas F42-46. 

Pada tahun 2008, Gui Yuna mengikuti ajang lari estafet obor untuk Paralimpiade Beijing. Setelah pensiun pada 2017, Gui melamar hampir 20 perusahaan, tetapi mendapatkan penolakan.

Namun, Gui Yuna tidak putus asa. Saat ini, ia menjadi mitra untuk perusahaan dekorasi rumah, serta binaragawan semi-profesional.

Penampilannya saat melangkah di atas panggung International Weightlifting Federation (IWF) memakai sepatu hak tinggi dan bikini dengan kruk telah mengundang kekaguman dari penggemar dan media China.

Channel News Asia mengemukakan bahwa dengan determinasi tinggi dan sikap positif, Gui Yuna dianggap sosok inspiratif bagi negara, di mana para penyandang disabilitas seringkali terpinggirkan.

"Mungkin saya memenangkan kejuaraan pertama saya bukan karena profesionalisme atau kekuatan otot saya, tetapi karena kepercayaan diri dan keberanian saya untuk berdiri di atas panggung, menunjukkan diri saya kepada semua orang," ujar Gui Yuna.

Gui Yuna berasal dari Kota Nanning, China Selatan. Dia dibesarkan oleh ibunya karena ayahnya meninggal dunia sebelum dia lahir. Kruk merupakan sahabat yang selalu menemani Gui dalam kehidupan sehari-hari.