Banyak 'Spiderman', Indonesia jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Panjat Tebing

Sabtu, 11 Desember 2021 11:19 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
© fpti.or.id
Aries Susanti Rahayu, spiderwoman asal Indonesia memecahkan rekor dunia Speed World Record usai juara di IFSC World Cup Xiamen 2019. Copyright: © fpti.or.id
Aries Susanti Rahayu, spiderwoman asal Indonesia memecahkan rekor dunia Speed World Record usai juara di IFSC World Cup Xiamen 2019.

INDOSPORT.COM - Banyak talenta panjat tebing alias 'Spiderman', Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah International Federation of Sport Climbing World Cup 2022.

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) baru saja menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021 pada 9-10 Desember 2021.

Ketua Umum FPTI, Yenny Wahid berharap setelah ini olahraga panjat tebing semakin populer, bertepatan dengan ajang panjat tebing kelas dunia, IFSC World Cup 2022.

"FPTI berkomitmen untuk memajukan panjat tebing Indonesia dan lebih mengenalkannya kepada masyarakat, apalagi tahun depan kami jadi tuan rumah IFSC World Cup 2022."

Seperti ajang olahraga lainnya, IFSC World Cup 2022 juga akan digelar di Bali, sebagai momentum kebangkitan bangsa dari krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

"Selain menjadi hajat besar kami, IFSC juga saya harap bisa menjadi simbol momentum kebangkitan dari krisis yang berlangsung akibat Pandemi Covid-19," lanjut Yenny.

Selama pandemi Covid-19, panjat tebing Indonesia masih tetap menorehkan prestasi. Misalnya Rahmad Adi Mulyono, pemenang IFSC Connected Speed Knockout 2020.

"Meski pandemi, kita tetap ikuti kompetisi internasional. Tahu 2021 lebih banyak lagi. Mulai dari seri World Cup IFSC di Salt Lake City dan Villar, dua-duanya kita menang."

"Di Salt Lake City lebih keren lagi, karena dikuasai atlet Indonesia, semua pecah rekor. Ukurannya memang medali, tapi lebih jauh dari itu, kita berhasil pecahkan rekor dunia."

Pada World Cup di Salt Lake City, pemanjat Indonesia, Veddriq Leonardo pun melawan rekan senegara, Kiromal Katibin, mencatat rekor tercepat, 5,208 detik di partai final.

Catatan waktu ini sekaligus menjadi rekor baru, setelah sebelumnya dipecahkan oleh Kiromal Katibin di babak kualifikasi World Cup ISFC Salt Lake City dengan 5,258 detik.