5 Olahraga Olimpiade Beijing yang Punya Nama Unik dan Asing di Telinga

Jumat, 4 Februari 2022 21:19 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© REUTERS/Edgar Su/File Photo
Olahraga skeleton olimpiade musim dingin. Foto: REUTERS/Edgar Su/File Photo. Copyright: © REUTERS/Edgar Su/File Photo
Olahraga skeleton olimpiade musim dingin. Foto: REUTERS/Edgar Su/File Photo.
5 Contoh Cabor Olimpiade Musim Dingin

Skeleton

Jika mendengar kata ini, mungkin yang terlintas pertama di kepala adalah kata ‘tulang’ yang tidak lain tidak bukan adalah arti harfiah dalam bahasa Indonesianya.

Menurut The International Bobsleigh and Skeleton Federation (IBSF), skeleton di olimpiade musim dingin adalah olahraga meluncur di atas es menggunakan papan tipis yang biasa disebut toboggans di negara-negara alpine.

Atlet tunggal yang berpartisipasi di olahraga skeleton akan memposisikan dirinya seperti tengkurap di atas papan.

Luge

Olahraga yang juga dilakukan dengan meluncur di atas es. Walau sama-sama memakai papan seperti skeleton, atlet luge (bisa satu maupun dua orang) menempatkan dirinya pada posisi terlentang.

Selain itu, menaiki papan luncur di olahraga luge dilakukan sejak garis start, yang mana berbeda dengan skeleton yang terlebih dahulu harus mengambil ancang-ancang dengan berlari.

Tantangan luge sendiri adalah mengontrol kecepatan. Biasanya, saat meluncur atlet cenderung diam karena sedikit gerakan saja bisa menciptakan dampak yang signifikan.

Nordic Combined

Merupakan kombinasi ski cross-country (lintas alam) dan ski jumping yang membutuhkan skill serta teknik tingkat tinggi.

Biathlon

Olahraga yang satu ini mengombinasikan ski cross-country (lintas alam) dan menembak. Para peserta akan menempuh jarak tertentu lalu menembak dengan senapan.

Kegagalan menembak target pun akan berbuah penalti. Atlet dengan waktu terpendeklah yang berhak memenangkan perlombaan.

Alpine Skiing

Olahraga di olimpiade musim dingin yang dilakukan dengan menuruni lereng, memakai ski yang dikunci di tumit. Atlet harus melewati serangkaian gate, dan jika terlewat, mereka harus naik kembali dan mengulang untuk menghindari diskualifikasi.