SEA Games 2017

Dicurangi Wasit, Atlet Cantik Sepak Takraw Luapkan Kesedihan di Instagram

Senin, 21 Agustus 2017 14:43 WIB
Penulis: Isman Fadil | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

Insiden kecurangan wasit menimpa atlet Indonesia pada cabang sepak takraw beregu putri SEA Games 2017, di Stadium Tasik Titiwangsa, Kuala lumpur, Malaysia, Minggu (20/08/17).

Tim Takraw Putri Indonesia harus memutuskan walk out saat menghadapi tuan rumah Malaysia setelah dirugikan oleh kepemimpinan wasit utama Muhammad Radi dari Singapura.

Saat itu, pemain andalan, Lena, tekongnya dianggap fault sebanyak tiga kali. Padahal Indonesia sedang unggul 16-10. Set pertama pun berakhir dengan keunggulan Malaysia 22-20.

Berlanjut set kedua, Indonesia masih terus dirugikan bahkan tekong Lena sampai di-fault sebanyak 5 kali. Pada akhirnya, pelatih Asry Syam meminta kepada para pemainnya untuk tak melanjutkan pertandingan.

Padahal wasit berulang kali meminta skuat Indonesia untuk kembali ke lapangan dan melanjutkan laga. Namun, permintaan wasit diabaikan Indonesia yang bergegas untuk mengangkat barang bawaannya. 

Atas kejadian tersebut, salah satu atlet cantik sepak takraw Indonesia, Lena, meluapkan kesedihannya melalui akun Instagram pribadinya, @twinslena. Saudara kembar dari Leni yang juga atlet sepak takraw ini sangat menyesalkan keputusan wasit yang terlalu berpihak ke Malaysia.

© Instagram Twinslena
Atlet Sepak Takraw Indonesia, Lena meluapkan kesedihan usai dicurangi wasit. Copyright: Instagram TwinslenaAtlet Sepak Takraw Indonesia, Lena meluapkan kesedihan usai dicurangi wasit.

"Sedih rasanya ya Allah. Inget saat latihan. Tiba pertandingan dicurangi kaya gini," tulis Lena disertai dengan emoticon berwajah sedih.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, yang menyaksikan pertandingan tersebut cukup menyesalkan dengan beberapa keputusan wasit yang merugikan tim Indonesia. 

"Lebih dari 5 kali servis yang seharusnya menjadi poin bagi Indonesia, justru dianggap fault dan menjadi keuntungan bagi lawan,” ujar Imam.

Menteri asal Bangkalan, Madura, tersebut menilai jika olahraga membutuhkan kejujuran di dalamnya. Sportivitas seharusnya dijunjung tinggi dalam olahraga bukannya tipu daya semata untuk meraih kemenangan.

“Olahraga mengajarkan kita banyak hal tentang makna menghargai kejujuran dan keadilan itulah kenapa lahir kata sportivitas yang menggambarkan makna kata olahraga itu sendiri,” jelas Imam.