SEA Games 2017

Si Bule Pecinta Atlet Indonesia Ini Bongkar 'Borok' SEA Games 2017

Selasa, 29 Agustus 2017 15:15 WIB
Editor: Ramadhan
© Arum Kusuma Dewi/Indosport.com
Suporter Myanmar Jelang Laga Kontra Timnas Indonesia U-22 di Laga Perebutan Medali Perunggu Cabor Sepakbola SEA Games 2017. Copyright: © Arum Kusuma Dewi/Indosport.com
Suporter Myanmar Jelang Laga Kontra Timnas Indonesia U-22 di Laga Perebutan Medali Perunggu Cabor Sepakbola SEA Games 2017.

Di tengah-tengah gelaran SEA Games 2017 yang saat ini tengah berlangsung, awak INDOSPORT, Arum Kusuma Dewi, beberapa hari lalu sempat menemui salah satu bule asal Kanada bernama Chris yang mengaku mengidolai dua atlet Indonesia, Agus Prayogo (atletik) dan Hendro Yap (lari cepat).

Pada SEA Games 2017 ini, Agus sendiri meraih medali emas di nomor 10.000 meter dan nomor marathon, serta medali perunggu di nomor 5.000 meter. Pencapain itulah yang membuat Chris begitu kagum dengan Agus.

“Agus adalah pahlawan saya. Itulah mengapa saya ke sini (datang ke SEA Games). Saya ingin bertemu lagi dengan dia dan Hendro. Namun saya rasa mereka sudah balik ke Indonesia," ungkap Chris kepada INDOSPORT.

© Arum Kusuma Dewi/INDOSPORT
Mr Chris penonton dari Kanada. Copyright: Arum Kusuma Dewi/INDOSPORTMr Chris penonton dari Kanada.

Datang jauh-jauh dari Kanada ke Kuala Lumpur, Chris tentu tak hanya ingin bertemu dua atlet Indonesia idolanya tersebut. Ia juga memantau perkembangan olahraga di Asia Tenggara, hingga menyampaikan kritik untuk gelara SEA Games 2017 kali ini.

Bagi Chris, pagelaran SEA Games 2017 memang sudah berjalan cukup baik. Namun, ada beberapa pengelolaan yang justru berjalan dengan buruk, termasuk fasilitas toilet yang kurang memadai dan berjumlah sedikit di tengah-tengah penonton yang banyak.

“SEA Games ini baik, tapi di sejumlah pengelolaannya buruk. Saya menonton langsung laga bola basket Filipina vs Malaysia, mereka hanya punya enam kabin. Ini semacam toilet,” jelas Chris.

© Arum Kusuma Dewi/INDOSPORT
Toilet di SEA Games 2017 Malaysia. Copyright: Arum Kusuma Dewi/INDOSPORTToilet di SEA Games 2017 Malaysia.

“Hanya satu orang bisa masuk, kunci pintunya, lalu keluar. Hanya enam kabin untuk seluruh stadion. Itu sangat konyol.”

“Saya harus antre lebih dari setengah jam untuk buang air. Saya sudah beritahu pengelolanya bahwa itu omong kosong, pengelolaannya sangat buruk. Hanya enam toilet untuk sekitar 1.500 orang, sangat konyol.”

Tak hanya menyoroti fasilitas toilet yang kurang mengakomodir para pengunjung, Chris juga melihat ada yang salah soal penyediaan makanan untuk para atlet. Bahkan, bahayanya makanan yang tersedia sampai meracuni para atlet.

“Di sisi lain, saya baca di koran bahwa ada atlet-atlet yang keracunan makanan. Makanannya sudah tercemar. Saya tak tahu apakah atlet Indonesia juga kena.”

© Arum Kusuma Dewi/Indosport.com
Suporter Myanmar Jelang Laga Kontra Timnas Indonesia U-22 di Laga Perebutan Medali Perunggu Cabor Sepakbola SEA Games 2017. Copyright: Arum Kusuma Dewi/Indosport.comSuporter Myanmar Jelang Laga Kontra Timnas Indonesia U-22 di Laga Perebutan Medali Perunggu Cabor Sepakbola SEA Games 2017.

“Akibatnya mereka tak bisa berkompetisi karena itu. Saya juga dengar panitianya sangat buruk. Secara keseluruhan oke, tapi nilainya bukan A+, mungkin B atau C+.”

“Saya nonton di Bukit Jalil dan basket. Hari ini nonton bulutangkis, tapi mau keluar saja. Yang main Malaysia dan mereka sangat bersemangat.”

Meski kritikan datang dari Chris, namun pujian juga datang untuk gelaran SEA Games 2017 dari kalangan suporter sepakbola Myanmar jelang laga menghadapi Timnas Indonesia U-22 pada laga perebutan medali perunggu. Kepada INDOSPORT, mereka menyebut fasilitas di stadion cukup baik.

"Saya tengok (lihat) pertandingan di Shah Alam. Fasilitasnya cukup oke. Kita semua di sini untuk berteman,” ujar suporter Myanmar.