Komunitas Sehat

Berolahraga dan Berkarya Sambil Melepas Stres di Sanggar Prathivi

Jumat, 2 Februari 2018 19:33 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla | Editor: Rizky Pratama Putra
© INDOSPORT
Tempat Yoga di Sanggar Prativhi Copyright: © INDOSPORT
Tempat Yoga di Sanggar Prativhi

Awal berdiri di tahun 1969 Sanggar Prathivi lahir dengan misi memberikan informasi ke masyarakat melalui sandiwara radio, sanggar cerita dan drama radio maupun televisi. Sanggar Prathivi sendiri memiliki singkatan Pecinta Radio dan Televisi, mengingat sanggar ini adalah milik kongregasi serikat Yesus (Jesuit).

Kini, sanggar diurus oleh Robertus Bambang Rudianto SJ, seorang Romo atau Pastor yang dengan sukarela mengurus sanggar yang beralamatkan Jl. Pasar Baru Selatan No 23 ini.

© INDOSPORT
Robertus Bambang Budiarto (kiri) pemimpin Sanggar Prathivi Copyright: INDOSPORTRobertus Bambang Rudianto (kiri) pemimpin Sanggar Prathivi

"Tahun 2000-an sanggar menjadi berat karena banyak rumah produksi (PH) yang mulai berkembang, dari segi kompetisi juga semakin berat, maka tahun 2009 kami mulai menata kembali sanggar," kata Romo Rudi, sapaan akrabnya saat ditemui INDOSPORT di Sanggar Prathivi.

Sanggar Prathivi awalnya juga menjadi tempat para dubber berlatih. Jebolan-jebolan dari sanggar ini juga patut diperhitungkan, nama-nama senior seperti Deddy Soetomo, Maria Oentoe, Ferry Fadli, dan masih banyak lagi adalah alumni dari sini.

"Ini kan baru saja pemberesan aset gedung. Sekarang kita punya misi, gedung ini, aset ini digunakan sebagai sanggar. Sanggar itu dalam arti membangun jejaring. Jadi siapapun yang kesini mendapat oasis, jadi siapa yang mau datang kesini silakan," tambahnya.

© INDOSPORT
Yoga di Sanggar Prathivi Copyright: INDOSPORTYoga di Sanggar Prathivi

Romo Rudi yang pernah lama tinggal di Jepang ini juga membuka kelas olahraga seperti Aikido, Senam, dan Yoga. "Jadi di sanggar ini kita membuka cara untuk melepas stres dengan cara Yoga, Aikido, Senam, itu semua dilaksanakan di sini."

Senam dan Aikido yang biasa diikuti oleh kaum wanita ini dijadwalkan seminggu sekali. Yang membedakan Yoga dan Aikido disini dengan di tempat lain adalah Sanggar Prathivi hanya memungut biaya sukarela setiap latihannya.

Romo Rudi yang merupakan tenaga bidang konseling ini mengharapkan para peserta yang datang mendapatkan ketenangan kala berolahraga di Sanggar Prativhi.

"Setiap latihan setidaknya ada 50 orang hadir. Kita selalu membuka sesi ini dengan sukarela. Gedung ini kita dedikasikan untuk orang menjadi rileks. Yang berikutnya kita punya night music tiap Rabu malam."

© INDOSPORT
Tempat Yoga di Sanggar Prativhi Copyright: INDOSPORTTempat Aikido di Sanggar Prativhi

Sanggar Prathivi setelah mengalami masa-masa sulitnya kini sedang mencoba berdiri dan kembali memfungsikan fungsi sanggar yang sesungguhnya. Menjadi sarana yang digunakan oleh suatu komunitas untuk berkarya, dan Romo Rudi, menjadi salah satu pendukung berat berjalannya acara-acara yang ada di Sanggar Prathivi ini.

"Yang sedang saya siapkan adalah yang berkaitan dengan kreatifitas, sebentar lagi akan ada kelas ikebana, yaitu kelas merangkai bunga dari Jepang, membuat origami dan onigiri atau membuat nasi berbentuk segitiga dan dibungkus rumput laut.

Selain itu juga ada kelas-kelas yang berkaitan dengan tradisi Indonesia. Kreatifitas yang mengandung nilai ekonomis kan baik, misalnya kayak membuat cookies, nanti kita bisa jual."

© INDOSPORT
Yoga di Sanggar Prathivi Copyright: INDOSPORTYoga di Sanggar Prathivi

"Sanggar cerita akan kita bangun lagi untuk anak-anak. Karya-karya sanggar yang lama kita perbarui, kita remake ulang agar bisa di terima anak-anak sekarang. Supaya orang stresnya lepas, supaya orang punya tempat untuk melepas lelah, juga kumpul, dengan aikido dan yoga kan ga cuma membuat badan kita seger tapi juga kreatif

Untuk membuat orang datang ke tempat ini, Romo Rudi tak lakukan promosi apapun. Apalagi dengan membuat iklan. Hanya dari mulut ke mulut, Sanggar Prathivi banyak di datangi orang.

"Kami tidak menggunakan komersial, tapi menggunakan jaringan. Kemampuan kita juga kan terbatas, sembari kita membangun jejaring, sembari menawarkan kegiatan, yaudah orang datang dan orang lihat."

1