MotoGP

Merasa Jadi Anak Tiri, Lorenzo Cemas Honda Terlalu Mengagungkan Marquez

Selasa, 24 September 2019 14:16 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© BBC
Jorge Lorenzo menyebut Repsol Honda lebih memprioritaskan performa motor sesuai keinginan Marc Marquez ketimbang dirinya Copyright: © BBC
Jorge Lorenzo menyebut Repsol Honda lebih memprioritaskan performa motor sesuai keinginan Marc Marquez ketimbang dirinya

INDOSPORT.COM - Kemenangan yang diraih Marc Marquez pada seri ke-14 MotoGP 2019 di Sirkuit Aragon, Spanyol (22/09/19) menyisakan keganjalan di hati rider Repsol Honda lainnya, Jorge Lorenzo.

Juara dunia tiga kali di ajang balap motor ini hanya finis di peringkat ke-20 meski sempat merangsek ke posisi 13 pada awal-awal lap. Namun, rider berjuluk X-Fuera ini harus kehilangan kecepatan dan kontrol atas motornya sehingga ia kehilangan posisi dalam beberapa lap selanjutnya.

Lantas Jorge Lorenzo pun mengomentari performa RC-123V di mana mesin anyar dan sasis tunggangannya tersebut tak mengikuti gayanya. Bahkan secara gamblang, rider asal Spanyol ini menyebut bahwa Repsol Honda lebih condong mengikuti settingan pembalap tercepatnya, yakni Marc Marquez.

"Evolusi motor RC123V dibuat oleh Marc (Marquez) yang sangat agresif. Saya berbicara dengan Takeo dan jelas bahwa penambahan power pada motor bisa menyebabkan masalah saat berbelok. Saya telah mengatakannya saat di GP Jerez, namun itu terlambat," ujar Lorenzo dikutip dari AS.

"Marc menikmati power RC123V tanpa mengalami kesulitan saat di tikungan. Saya memiliki settingan yang berbeda dengannya dan Cal (Crutchlow) karena dengan settingan mereka, saya kehilangan rasa percaya diri. Honda selalu mengikuti instruksi dari pembalap tercepatnya," tambah Lorenzo.

Namun bukan persoalan motor saja yang menjadi musabab turunnya performa Lorenzo. Rider berusia 32 tahun ini menyebut bahwa cedera punggung yang didapatnya masih menghantuinya. Hal tersebut menjadi alasan hilangnya konsentrasi mantan pembalap Yamaha ini kala finis di posisi ke-20 pada GP Aragon.

"Ketika seorang atlit merasakan sakit, ia takkan mengambil resiko untuk kembali jatuh. Saya masih merasakan sakit (pada GP Aragon) dan itulah mengapa saya tak mengambil resiko (pada balapan tersebut)," imbuhnya.

Jorge Lorenzo memang tengah menjadi pesakitan sejak awal musim MotoGP 2019. Hingga seri ke-14, mantan rider Ducati tersebut hanya meraih 23 poin saja. Kecelakaan demi kecelakaan kerap menimpa X-Fuera, termasuk saat menjalani sesi tes di Sirkuit Catalunya pada Juni 2019 silam.