MotoGP

Mengalami Musim Buruk, Lorenzo Tak Tergoda Mengikuti Jejak Zarco

Senin, 23 September 2019 03:15 WIB
Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Jorge Lorenzo menolak ide untuk mengakhiri kontraknya setahun lebih awal dengan tim Repsol Honda sama seperti yang dilakukan Johann Zarco dengan KTM, sehubungan dengan kemunduran performa yang ia alami sejak hengkang dari Yamaha dan Ducati.

Lorenzo mengalami mimpi buruk semasa debutnya bersama Repsol Honda di musim 2019 ini, di mana juara dunia tiga kali MotoGP itu belum mencatatkan finis di posisi 10 besar dalam setahun karena kesulitan beradaptasi dengan tipe RC213V keluaran Honda itu.

Pembalap Spanyol itu comeback dalam sesi latihan perdana di Grand Prix MotoGP Aragon setelah absen dalam empat balapan musim ini karena mengalami cedera tulang belakang berkepanjangan. Namun, hasil minor ia dapat karena kembali gagal finis di 10 besar.

Beredar kabar bahwa Lorenzo tengah mempertimbangkan berhenti dari Honda setahun lebih awal, tapi ia menapik kabar itu di mana ia tetap menghargai sisa dari kontrak dua tahunnya dengan Honda.

“Saya banyak berjuang, itu bukan situasi yang mudah,” ungkap Lorenzo, dikutip dari Motorsport.

“Jelas saya kurang bahagia di balapan musim ini daripada waktu saya bersama Yamaha ketika saya memenangkan balapan, atau tahun lalu ketika saya memenangkan balapan dengan Ducati,” ucapnya.

"Saya memiliki kontrak dua tahun dengan Honda, jadi untuk saat ini saya akan terus (di Honda) dan mari kita lihat apakah saya dapat meningkatkan dalam balapan (final) ini," tutur Lorenzo menambahkan.

Di sisi lain, Lorenzo menilai keputusan Zarco untuk meninggalkan KTM tanpa prospek kursi balap tahun depan ialah hal yang berani, tetapi tidak sepenuhnya yakin itu adalah yang benar.

“Menurut saya, itu adalah keputusan yang berani untuk melupakan kontrak dan keuntungan lain yang dia miliki terhenti begitu saja,” jelasnya.

"Jadi, kita harus menghormati keputusannya. Kurasa dia berani, tapi cerdas atau tidak? Saya tidak tahu," pungkas Jorge Lorenzo.

Penulis: Karina Kusuma Wijaya