Formula 1

Revitalisasi Monas Diproyeksikan untuk Penyelenggaraan Formula E

Jumat, 24 Januari 2020 15:58 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© fiaformulae.com
Revitalisasi Monumen Nasional (Monas) yang kini tengah gonjang-ganjing kabarnya diproyeksikan untuk penyelenggaraan kejuaraan Formula E. Copyright: © fiaformulae.com
Revitalisasi Monumen Nasional (Monas) yang kini tengah gonjang-ganjing kabarnya diproyeksikan untuk penyelenggaraan kejuaraan Formula E.

INDOSPORT.COM – Revitalisasi Monumen Nasional (Monas) yang kini tengah gonjang-ganjing kabarnya diproyeksikan untuk penyelenggaraan kejuaraan Formula E.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menyebut memang ada anggaran untuk merevitalisasi kawasan Monas sekitar Rp114,47 miliar, namun bukan untuk penebangan pohon yang beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan publik.

"Bukannya tidak tahu, kami tahu (ada dana revitalisasi). Tapi kan di banggar revitalisasi Monas ini kaitannya dengan penyelenggaraan Formula E, bukan untuk tebang-tebang pohon begitu. Jadi gimana pengaspalan, pengalihan sejumlah ruas jalan untuk jalan yang akan menjadi trek," kata Prasetio.

Menurut Prasetio, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan hal yang mubazir dengan menebang 190 pohon di kawasan IRTI Monas, Jakarta Pusat, meskipun tindakan itu disebut bagian dari proyek revitalisasi kawasan.

"Kalau alasannya untuk penghijauan ke depannya, ini tidak menambah luas Ruang Terbuka Hijau baru kok. Ini kalau saya bilang sih mubazir karena ini uang rakyat, yang saat ini lagi takut-takutnya nih sama banjir. Kenapa anggaran segitu besar (untuk penebangan) bukan buat penanganan banjir," tambahnya.

Melansir dari laman Antara, ia turut mengatakan langkah yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta menebang pohon dan diinformasikan akan diganti dengan pohon Tabebuia adalah langkah yang tidak tepat dan tidak diperhitungkan secara baik.

"Ini yang kadang saya heran, sangat disayangkan karena pohon-pohon di Monas itu sudah besar-besar dan butuh puluhan tahun untuk Jakarta memiliki pohon seperti itu lagi. Cukup aneh bagi saya karena di saat dunia sedang berlomba-lomba melakukan penghijauan ini kok malah melakukan penebangan," katanya.

Terlebih, lanjut Prasetio, Monas memiliki status sebagai cagar budaya sehingga tidak boleh sembarangan dalam melakukan revitalisasi.

Ke depannya, Prasetio akan meminta Komisi D untuk memanggil SKPD untuk kembali meninjau tindakan penebangan tersebut seperti apa yang dielaborasi dengan konsep revitalisasi Monas yang diusung Pemprov DKI Jakarta.

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta, Heru Hermawanto, belum bisa menjelaskan secara pasti konsep revitalisasi Monas. Ia hanya memastikan pohon tersebut dirapikan.