MotoGP

Dituduh Korup oleh Eks Pembalap MotoGP, Ini Langkah yang Diambil FIM

Selasa, 28 Januari 2020 20:49 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Getty Images
FIM buka suara soal tuduhan eks pembalap MotoGP, Anthony West, yang sempat membawa-bawa nama Valentino Rossi dan Marc Marquez. Copyright: © Getty Images
FIM buka suara soal tuduhan eks pembalap MotoGP, Anthony West, yang sempat membawa-bawa nama Valentino Rossi dan Marc Marquez.

INDOSPORT.COM - Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) akhirnya buka suara soal ocehan eks pembalap MotoGP, Anthony West, yang menyentil badan olahraga motorsport tersebut.

Seperti diketahui, belakangan ini dunia balap roda dua digemparkan oleh klaim Anthony West yang menuduh FIM korup, bahkan sampai menyeret nama besar seperti Valentino Rossi dan Marc Marquez.

Tak berapa lama, FIM pun mengambil sikap. Namun alih-alih menuntut atau mengirim somasi, FIM hanya menganggap klaim West tersebut angin lalu semata.

Diberitakan laman Speedcafe, FIM tidak akan melakukan apa pun, termasuk melangkah ke meja hijau. Meski demikian, mereka tidak memberi keterangan lebih lanjut terkait tuduhan yang sudah terlanjur diutarakan West soal Rossi dan Marquez.

Perseteruan Anthony West dan FIM sendiri memang sudah terjadi sejak lama, kurang lebih saat pembalap berusia 38 tahun tersebut terseret kasus doping pada tahun 2018. Situasi panas pun tak pernah mereda setelahnya.

Dalam salah satu poin klaim West, ia bahkan menyebut FIM mengalang-halangi kariernya ketika berlaga di Superbike National Brazil bersama Kawasaki. Namun presiden FIM, Jorge Viegas, menegaskan pihaknya tidak pernah bertindak di luar batas.

Dia (West) adalah pembalap hebat tapi tidak menempuh jalan terbaik. Ini adalah isu yang sudah sangat lama, tapi apa pun yang dilakukan FIM sudah berkoordinasi dengan Badan Anti-Doping Dunia (WADA),” ucap Viegas.

FIM memang tidak mengizinkan Anthony West berlaga di Superbike Brasil, meski ajang tersebut tidak berada di bawah naungan mereka. West tidak diperkenankan tampil lantaran masih menjalani hukuman dari kasus dopingnya, yang baru akan berakhir pada September 2020.