Cerita Galang Hendra, Akademi Valentino Rossi hingga Panggung WSSP

Kamis, 7 Mei 2020 14:41 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Lanjar Wiratri
© Yamaha Racing Indonesia
Kisah Galang Hendra Pratama, pembalap Indonesia yang sempat mencicipi Akademi Valentino Rossi hingga resmi naik kasta ke World Supersport (WorldSSP) 2020 Copyright: © Yamaha Racing Indonesia
Kisah Galang Hendra Pratama, pembalap Indonesia yang sempat mencicipi Akademi Valentino Rossi hingga resmi naik kasta ke World Supersport (WorldSSP) 2020

INDOSPORT.COM – Nama Galang Hendra Pratama pada awal tahun 2020 kembali menjadi sorotan, lantaran mengaspal di kejuaraan balap motor dunia usai resmi naik kasta ke World Supersport (WorldSSP) 2020 bersama tim bLU cRU Yamaha.

Sebelumnya ia sempat balapan di WorldSSP300 sebagai pembalap wildcard di dua seri balapan pada 2017. Kemudian setahun setelahnya, Galang mendapatkan kontrak semusim penuh di WorldSSP300 dan peringkatnya naik ke posisi tujuh, hal ini pun membuat Yamaha tertarik untuk kembali merekrutnya.

Akan tetapi pembalap asal Yogyakarta tersebut memiliki perjalanan yang cukup panjang sebelum akhirnya bisa tampil di panggung balapan kelas dunia seperti WSSP 600.

Melansir dari laman resmi Yamaha Motor Racing, darah membalap yang dimiliki oleh Galang Hendra Pratama nyatanya berasal dari kedua orang tuanya, yang juga merupakan mantan tingkat nasional.

Bahkan sejak kecil, ia sudah terbiasa melihat kedua orang tuanya beraksi di atas lintasan balap. Namun ibunya harus pensiun terlebih dahulu saat sang buah hati berusia 3 tahun.

"Sebelum saya lahir, ibu dan ayah saya juga seorang pembalap. Hingga 2010, saya masih sering menonton ayah saya balapan, tapi ibu saya berhenti ketika saya masih berusia tiga tahun," ujar Galang Hendra.

Pria yang kini berusia 21 tahun itu memulai karier dengan berkompetisi di ajang motorcross, selayaknya pembalap pada umumnya hingga usia 9 tahun, di mana dirinya tampil konsisten dengan selalu meraih podium. Setelah itu Galang kemudian mulai meniti perjalananya di balapan road race.

Ia pun bergabung dengan Yamaha Racing Indonesia di kejuaraan ASEAN Cup Race, dan langsung menyabet prestasi sebagai runner up pada 2014, dan terus berkompetisi di tingkat nasional hingga musim 2015 di kelas Under Bone (UB) 125 dan 110. Kemudian ia mulai merintis di ajang Asia.

"Saya berkompetisi di ajang motocross saat berusia 5-9 tahun, lalu saya memulai karier di ajang road race, dan mengikuti balap lokal dan kejuaraan nasional underbone 125cc, begitu juga seri one-make race Yamaha pada 2011-2015," tuturnya.

"Saya masih ikut di balapan-balapan lokal sampai 2016, tapi setahun sebelumnya saya merupakan bagian dari Yamaha Racing Indonesia dan tampil di kelas 250cc Asia Road Racing Championship (ARRC) dengan motor YZF-R25," tambah pembalap kelahiran 1999.

Namanya mulai dikenal di Eropa pada 2016 lalu, setelah dirinya menjadi salah satu perwakilan pembalap Asia yang berkesempatan melakoni Yamaha Master Camp VR46, atau pelatihan bersama akademi balap Valentino Rossi (VR46 Riders Academy), di Tavullia, Italia oleh Yamaha Motor Europe.

Kesempatan tersebut tentunya dimanfaatkan dengan baik oleh Galang, ia mampu tampil impresif yang membuatnya mendapatkan fasilitas wildcard untuk unjuk gigi di seri balapan Portugal di ajang WSSP 300 pada 2017, meski pada akhirnya harus gagal finis lantaran mengalami masalah teknis.

"Saat tiba dalam balapan WorldSSP 300 di Portugal, rasanya seperti mimpi. Dari 250cc ke 300cc tidak terlalu sulit, bedanya ada di regulasi. Di Asia, Anda bisa mengubah banyak perangkat, dari camshaft, swingarm, yang pada dasarnya kejuaraan semi-tuned-up," ungkapnya.

Meski demikian, ia masih diberikan kesempatan kedua di Jerez dan berhasil tampil penuh percaya diri, dan sukses menjadi pemenang pembalap Indonesia pertama di tingkat kejuaraan dunia.

"Untuk entri wildcard kedua saya di Jerez, saya cukup percaya diri karena saya baru saja memenangkan kelas AP250 Kejuaraan Balap Road Asia di Madras di India. Jadi saya hanya melakukan yang terbaik dan fokus untuk menjadi juara di garis finis,” jelas Galang.

Usai secara mengejutkan berhasil mengibarkan Merah Putih di podium tertinggi.  Pencapaian luar biasanya itu tak berhenti, di tahun 2018 Galang Hendra kembali meraih titel juara di seri Brno saat sudah menjalani musim penuh.

Setahun kemudian, dia dipercaya lagi untuk mengikuti semusim penuh WSSP300 dengan catatan posisi ke-7 di akhir klasemen serta menjadi runner up Tissot Superpole dan Pirelli Best Lap Award.

Atas rentetan torehan mengagumkannya itu, Galang Hendra dapat mengasah kemampuannya di ajang yang lebih tinggi lagi yaitu WSSP 600 di tahun 2020 ini.

Galang akan bertandem dengan Andy Verdoia (Prancis) di tim yang merupakan lanjutan dari pengembangan pembalap muda Yamaha untuk bersaing di ajang World Superbike (WSBK), dan akan ditangani langsung oleh MS Racing selaku mitra Yamaha di WorldSSP300 sejak 2017.

Kehadiran Galang Hendra Pratama di kancah balapan WSSP juga membuat Indonesia kembali menurunkan wakilnya usai setelah 11 tahun lamanya tak tampil di ajang tersebut, setelah Doni Tata Pradita yang tampil pada tahun 2009 silam.