MotoGP

Siap Gelar MotoGP 2021, Sirkuit Mandalika Masuki Tahap Pembersihan Lahan

Minggu, 9 Agustus 2020 14:15 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
© Twitter/MotoGP
Desain Sirkuit Mandalika untuk MotoGP 2021. Copyright: © Twitter/MotoGP
Desain Sirkuit Mandalika untuk MotoGP 2021.

INDOSPORT.COM - Indonesia semakin siap menggelar kejuaraan MotoGP 2021 setelah pembangunan kawasan Sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat, telah masuk tahap pembersihan lahan.

Hal tersebut telah dikonfrimasi langsung oleh AKBP Awan Hariono selaku Ketua Tim Percepatan Penanganan Lahan KEK Mandalika, di mana sirkuit Mandalika tinggal menjalani tahap pembersihan lahan.

"Tahapan identifikasi, verifikasi, dan sosialiasi sudah kami laksanakan. Sekarang tinggal tahap pembersihan lahan," kata AKBP Awan Hariono, seperti dilansir Antara.

Dengan kata lain, dia mau menyatakan bahwa pengembang KEK Mandalika, yakni PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sudah tidak perlu khawatir lagi dengan gangguan sengketa lahan.

Hal itu dikatakannya karena klaim kepemilikan pribadi di atas lahan pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika sudah teridentifikasi dan sejauh ini tidak ada alas hak yang kuat.

"Jadi warga yang masih merasa memiliki atau yang mengklaim punya bukti kepemilikan silakan melalui jalur hukum. Gugat perdata ke pengadilan. Nanti tinggal ikuti putusan pengadilan," ujarnya.

Dalam proses identifikasinya, dikatakan bahwa proses peralihan hak atas kepemilikan lahan dari warga kepada ITDC sudah selesai sejak 1991 sampai 1996, ketika ITDC masih bernama BTDC.

"Jadi proses pelepasan hak sudah sempurna," ucap dia.

Karenanya Awan kembali menerangkan bahwa warga yang mengklaim tidak dapat menunjukkan landasan hak yang sesuai hukum. Itu disandingkan dengan sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dari pemerintah kepada ITDC.

"Ada 12 titik di dalam kawasan sirkuit. Itu sudah selesai. Hanya klaim lahan. Posisinya sekarang ada yang menduduki ada yang tidak," pungkasnya.