In-depth

Niki Lauda: Wajah Terbakar yang Selalu Diingat dan Sebut Ferrari Sampah

Kamis, 10 September 2020 20:26 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
© Dan Mullan/Getty Images
Niki Lauda legenda Formula 1 tutup usia. Dan Mullan/Getty Images Copyright: © Dan Mullan/Getty Images
Niki Lauda legenda Formula 1 tutup usia. Dan Mullan/Getty Images
Sebut Ferrari Sampah dan Wajah Terbakar

Tahun 1973, Niki Lauda bergabung bersama tim BRM dan tampil cukup baik walaupun penuh dengan lika-liku. Ferrari yang saat itu tidak pernah menjadi juara dunia sejak John Surtees merengkuhnya pada 1964 menginginkan Niki Lauda.

Ferrari sukses menggaet Niki Lauda dari tim BRM. Setelah tes pertama di 1974 dengan Ferrari 312, Niki Lauda sempat menyebyt Ferrari sebagai mobil 'sampah' dan bersumpah mengubahnya jadi mobil hebat.

Hingga pada tahun 1975, ia sukses menjadi juara dunia bersama Ferrari untuk pertama kalinya. 

Sebelum kecelakaan terjadi di GP Jerman tahun 1976, Niki Lauda sempat menentang balapan di sirkuit Nurburgring yang memiliki panjang 14 mil dan sudut 160 derajat karena level keamanan yang tidak memadai. Dia mencoba mengumpulkan rekan-rekannya untuk memboikot balapan tetapi kalah satu suara dan memutuskan untuk tetap balapan.

Seperti sudah ditakdirkan, Ferrari yang dikendarainya celaka di lap kedua, membelok keluar jalur dan terbakar setelah terlempar dari pembatas ke jalur mobil yang masuk. Dua mobil lagi menabrak reruntuhan yang terbakar dan Lauda terjebak dalam api selama hampir satu menit. 

Beruntung beberapa pembalap langsung turun menyelamatkannya, terutama Arturo Merzario yang terjun ke dalam api untuk melepaskan Lauda dari sabuk pengamannya, agar dia bisa keluar.

Hantaman itu membuat helm Lauda lepas, membuat kepala dan wajahnya terkena api yang mengakibatkan luka bakar tingkat tiga dan menghanguskan sebagian besar telinga kanannya serta rambut di sisi kanan kepalanya, alisnya, dan kelopak matanya. 

Bahkan pendeta sudah dipanggil untuk mendoakan Lauda saat ia nyaris meninggal dunia. 

"Saya menjadi sangat kesal sehingga saya berusaha lebih keras untuk tidak mati karena insiden dengan Pendeta ini," ujar Lauda.

Persaingannya yang intens dengan James Hunt juga ikut diabadikan di Hollywood dalam film Rush. Persaingan itu mendorongnya untuk pulih dan berlomba untuk mempertahankan peluangnya memenangkan kejuaraan.

Lauda meninggal pada usia 70 pada Mei 2019 setelah transplantasi paru-paru delapan bulan sebelumnya. Pembalap Austria itu berbicara tentang bagaimana orang tidak ingin melihat ke matanya karena penampilannya yang rusak karena cedera yang dideritanya akibat kecelakaan itu.

Tapi bertahun-tahun kemudian wajah penuh luka itu justru menjadi inspirasi selamanya bagi banyak orang.