MotoGP

Sudah Uzur, Valentino Rossi Masih Jadi Momok Pembalap Muda di MotoGP

Selasa, 29 September 2020 11:54 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Mirco Lazzari gp/Getty Images
Mantan rival sengit Valentino Rossi, Max Biaggi menyebut bahwa rider berjuluk The Doctor tersebut masih menjadi momok bagi para pembalap muda di ajang MotoGP. Copyright: © Mirco Lazzari gp/Getty Images
Mantan rival sengit Valentino Rossi, Max Biaggi menyebut bahwa rider berjuluk The Doctor tersebut masih menjadi momok bagi para pembalap muda di ajang MotoGP.

INDOSPORT.COM – Mantan rival sengit Valentino Rossi, Max Biaggi menyebut bahwa rider berjuluk The Doctor tersebut masih menjadi momok bagi para pembalap muda di kejuaraan MotoGP.

Rossi baru saja mengumumkan bahwa dirinya tak akan pensiun karena telah menandatangani kontrak berdurasi satu musim, untuk bergabung dengan tim satelit Petronas Yamaha pada musim depan.

Menurut Biaggi, meski pada tahun depan Rossi akan membalap pada usia 42 tahun, namun rider ikonik tersebut tetap akan menjadi momok bagi para pembalap muda.

Apalagi Rossi telah menjadi sosok legendaris di ajang MotoGP hingga saat ini masih dipandang sebagai pembalap yang cukup kompetitif bagi pembalap muda, sehingga mereka menargetkan untuk ingin menyalip The Doctor, karena akan menjadi kebanggaan tersendiri untuk para rider muda.

“Saya tak ingin memberi nasihat kepada Valentino Rossi. Namun saya ingin mengatakan bahwa ketika anda menjadi juara, maka Anda akan terus menjadi target bagi para pembalap lain,” kata Max Biaggi, dilansir dari GP One.

“Ini juga terjadi pada Rossi, meski dia sudah tua namun ia masih akan terus menjadi incaran bagi pembalap muda dan menilainya masih menjadi momok. Namun mereka bakal berusaha keras untuk mengalahkannya dan mengatakan berhasil menyalip seorang Rossi,” tambahnya.

Sekadar informasi, Biaggi sendiri pernah menjadi rival sengit bagi Rossi di atas trek balap khususnya saat masih bersaing di kelas 500cc, yang abadi hingga di luar balapan.

Baik Valentino Rossi maupun Max Biaggi diketahui tak pernah berbicara satu sama lain dan saat bersuara hanya untuk saling mengejek serta menjelekkan. Namun tensi tinggi antara keduanya berakhir setelah Biaggi memutuskan pensiun pada 2005.