In-depth

Hitler dan Nazi Jadi 'Hantu' untuk Lewis Hamilton yang Berjuang Hilangkan Rasisme di F1

Sabtu, 10 Oktober 2020 14:08 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
© Francois Lenoir/Pool via Getty Images
Lewis Hamilton di sesi kualifikasi F1 GP Belgia 2020. Copyright: © Francois Lenoir/Pool via Getty Images
Lewis Hamilton di sesi kualifikasi F1 GP Belgia 2020.
F1 Tidak Memiliki Masalah dengan Keragaman

F1 harus diakui tidak terlalu memiliki masalah dengan keragaman. Tetapi kurangnya keragaman dapat menjadi konsekuensi dari rasisme yang kurang terbuka.

Jadi bukan berarti F1 itu rasis. Namun tidak perlu kebijakan 'khusus kulit putih' yang eksplisit untuk menjadi eksklusif.

Sudah 13 tahun sejak Hamilton masuk F1, 12 tahun sejak dia menjadi pembalap terbaik di dunia. Hamiltom sudah menjadi contoh hebat untuk menjadi panutan dan inspirasi calon-calon pembalap kulit hitam lainnya.

Tidak ada pembalap kulit hitam lainnya yang berhasil mencapai F1. Berapa banyak yang yang bahkan sampai di Formula 3?

Ini serupa di sisi mekanik dan teknik. Ada sebagian besar para pekerja kulit putih di paddock. Meski kurang memiliki keragaman, namun bukan berarti rasisme tidak bisa terjadi bukan?

Sejarah Mercedes dengan Hitler

Hal ini menjadi perdebatan, karena rasanya salah tidak membiarkan Lewis Hamilton berjuang melawan rasisme karena sejarah masa lalu timnya, Mercedes dengan Adolf Hitler dan Nazi.

Pertama-tama Mercedes bukanlah cerminan nilai-nilai Partai Nazi yang memiliki sejarah menyuplai barang-barang persenjataannya pada tahun 1930-an dan awal tahun 40-an.

Daimler-Benz tidak mencoba menyembunyikan bagian dari sejarahnya, atau bahwa ia menghasilkan uang dari bisnis it. Tetapi setelah perang, mereka terlibat dalam inisiatif untuk memberikan kompensasi dan bantuan kepada para korban kerja paksa saat Nazi berkuasa.

Apapun alasannya, kesalahan telah diakui. Mercedes modern yang diwakili Hamilton bukanlah bagian dari Nazi.

Lewis Hamilton harus melalui banyak rintangan untuk terus menyuarakan dukungannya menghilangkan rasisme. Namun ia tetap memilih untuk berani dan tak goyah dengan semua tuduhan yang diarahkan padanya.