In-depth

Ironis, Nasib Yamaha dan Suzuki di MotoGP yang Bak Bumi-Langit

Selasa, 10 November 2020 10:41 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
© Steve Wobser/Getty Images
Valentino Rossi dari Italia dan Monster Energy Yamaha MotoGP tergelincir di atas aspal setelah kecelakaannya di tikungan ke-2 saat MotoGP Prancis di Sirkuit Bugatti. Copyright: © Steve Wobser/Getty Images
Valentino Rossi dari Italia dan Monster Energy Yamaha MotoGP tergelincir di atas aspal setelah kecelakaannya di tikungan ke-2 saat MotoGP Prancis di Sirkuit Bugatti.
Suzuki Bahagia, Yamaha Merana

Di saat Suzuki tengah berada di atas awan, Yamaha justru terpuruk dan makin membuat para pembalapnya frustrasi. Sebut saja Fabio Quartararo yang sampai menangis karena performa motornya yang membuat ia makin sulit kembali ke jalur juara setelah terjatuh di MotoGP Eropa lalu.

Quartaro menyebut pembalap Suzuki bak tak terhentikan di MotoGP di saat ia harus bekerja keras dengan motornya. Quartararo juga menyebut beberapa kali usulnya mengenai pengaturan motor yang nyaman baginya malah ditolak.

Tak hanya Quartararo, Valentino Rossi juga menyemprot Yamaha dan meminta mereka untuk banyak belajar dari Suzuki yang bersinar. The Doctor nampak sudah tak mampu lagi menahan rasa kecewanya dengan motor Yamaha yang makin merana.

Rossi sendiri tak mampu melanjutkan balapan karena motor M1 2020 miliknya mengalami gangguan. Padahal MotoGP Eropa merupakan comeback pembalap 41 tahun itu setelah absen karena positif virus Corona.

"Saya pikir kali ini tolak ukurnya adalah Suzuki. Kita harusnya belajar dari mereka," tegas Valentino Rossi seperti dilansir dari Paddock GP.

Rossi pantas kecewa jika membandingkan performa Yamaha dan Suzuki yang berbeda 180 derajat. 

“Suzuki bekerja sangat baik karena saya pikir (Davide) Brivio telah melakukan pekerjaan yang fantastis, menggabungkan pekerjaan dari Jepang dengan beberapa pekerjaan yang sangat kuat di tim di Italia,” kata Valentino Rossi.

“Terutama dia mampu meyakinkan Jepang untuk bekerja sama dengan orang Eropa dan Italia dan mereka membuat tim yang sangat kuat. Bukan masalahnya bahwa motornya begitu cepat sekarang, saya pikir mereka telah meningkat dengan kerja yang kuat ini.”

Brivio adalah orang yang memprakarsai kepindahan Rossi ke Yamaha pada tahun 2004. Tidak diragukan lagi bahwa dia belajar banyak saat bekerja dengan insinyur Yamaha, Masao Furusawa, orang yang membawa pabrikan itu ke garis depan balap MotoGP empat tak.