In-depth

Catatan Akhir Musim Pembalap Galang Hendra Pratama di World Supersport 2020

Rabu, 18 November 2020 09:45 WIB
Editor: Pipit Puspita Rini
© Yamaha Racing
Pembalap Indonesia, Galang Hendra Pratama, bersiap di grid pada balapan World Supersport di Sirkuit Magny Cours, Prancis, 3 Oktober 2020. Copyright: © Yamaha Racing
Pembalap Indonesia, Galang Hendra Pratama, bersiap di grid pada balapan World Supersport di Sirkuit Magny Cours, Prancis, 3 Oktober 2020.

INDOSPORT.COM - Pembalap Galang Hendra Pratama menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang turun pada persaingan World Supersport (WorldSSP) 2020. Pada akhir musim, dia berada di posisi ke-24 klasemen dengan 12 poin.

Galang Hendra naik ke persaingan motor 600cc setelah dua musim sebelumnya turun di kelas lebih kecil, World Supersport 300.

Pada 2018, sulung 4 bersaudara ini menutup musim dengan berada di peringkat ke-10 klasemen berkat koleksi 53 poin. Musim berikutnya, dia mencatat hasil lebih baik. Dengan total 64 poin, dia berada di posisi ke-7 klasemen akhir.

Dengan bekal tersebut, Galang percaya diri naik ke kelas World Supersport musim 2020, bersama tim bLu cRU WorldSSP by MS Racing. Namun, kepercayaan diri itu langsung runtuh setelah seri perdana di Australia.

"Bisa dikatakan saya overconfidence saat akan menjalani musim ini. Setelah dua tahun di WorldSSP 300 dan hasilnya cukup bagus, saya memang percaya diri. Tetapi, kenyatannya sungguh berbeda," ujar Galang dalam wawancara eksklusif dengan Indosport.

"Sebelum seri pertama di Australia, virus corona datang dan terjadi pandemi. Saya mengalami kendala soal visa, sehingga terlambat berangkat ke Australia. Saya tidak bsa ikut tes pramusim, dan langsung turun pada sesi latihan bebas pertama," kata Galang lagi.

Hasil di Australia benar-benar jauh dari kata memuaskan. Galang terjatuh pada sesi latihan bebas pertama dan tak pernah maksimal pada dua sesi latihan berikutnya. Pada sesi kualifikasi dan balapan, pembalap asal Yogyakarta ini selalu finis di urutan terakhir.

"Dengan hasil itu, saya langsung down. Saya syok! Saya sampai bertanya ke diri sendiri, bisa gak sih bawa motor 600cc. Saya merasa sangat kesusahan dan capek sekali," kata Galang.

Hikmah dari Pandemi Covid-19

Meskipun sempat menyebabkan keterlambatan berangkat ke Australia, Galang pada akhirnya diuntungkan juga dengan adanya pandemi Covid-19. Balapan mengalami beberapa perubahan jadwal.

"Ada 4-5 bulan jeda balapan karena pandemi. Waktu tersebut saya manfaatkan untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik, fisik maupun mental. Riding style saya juga harus disesuaikan. Meskipun belum 100 persen, saya jadi lebih siap saat menghadapi balapan-balapan selanjutnya di Eropa," ujar Galang.

Pada dua balapan berikutnya di Sirkuti Jerez, Spanyol (1-2 Agustus), Galang masih harus menelan pil pahit dengan gagal meraih poin.

Sepekan kemudian (8-9 Agustus), balapan bergeser ke Sirkuit Algarve di Portugal. Akhirnya Galang meraih poin pertamanya setelah finis di urutan ke-15 pada balapan kedua. Namun, hasil ini masih jauh dari harapan.

Dua balapan berikutnya digelar di MotorLand Aragon pada 29-30 Agustus. Pemilik motor bernomor 9 ini kembali menutup akhir pekan dengan tangan kosong. Tak ada poin yang bisa diraih.

Pekan berikutnya, persaingan para pembalap kembali digelar di MotorLand Aragon. Galang akhirnya meraih hasil positif dengan menyelasikan balapan yang digelar pada 5 dan 6 September dengan selalu fiins di posisi ke-12.

"Baru di situ saya ketemu ritme balapan yang enak. Saya jadi punya kepercayaan diri lagi. Namun, saya terlalu percaya diri lagi saat turun pada seri berikutnya, dan ternyata hasilnya jelek lagi," ujar Galang.

Di Circuit de Barcelona-Catalunya, Galang tak bisa finis pada dua balapan yang digelar pada 19 dan 20 September. Pelajaran berharga kembali dipetik Galang, jangan percaya diri berlebihan.

Adu Nasib di Sirkuti Favorit

Balapan berikutnya di Sirkuit Magny-Cours, Prancis, yang digelar pada 3-4 Oktober merupakan yang paling dinanti-nanti oleh pembalap kelahiran 10 Maret 1999 tersebut.

"Ini adalah sirkuit favorit saya. Saya suka sekali balapan di sana, dan saya kenal baik lintasannya. Jadi ini memang seri yang paling saya nanti-nantikan," ujar Galang yang berhasil mengunci posisi start ke-6, hasil superpole terbaiknya musim ini.

Namun, hasil bagus juga tak mudah untuk didapat. Pada balapan pertama yang berlangsung di lintasan basah, Galang terjatuh pada lap ke-5 saat berada di posisi ke-9. Pada balapan kedua, dengan kerja keras Galang akhirnya bisa finis di posisi ke-13.

Pada dua balapan terakhir musim ini di Sirkuit Estoril, Portugal (17-18 Oktober), Galang kembali gagal meraih poin. Dia finis di posisi ke-16 pada balapan pertama dan gagal finis pada balapan kedua.

"Sebenarnya feeling saya bagus di Portugal. Tetapi, layout sirkuit ini memang jadi bukti bahwa motor yang saya pakai tidak maksimal. Saya bagus saat di sektor dengan banyak tikungan. Tetapi, di jalur lurus, saya akan langsung tertinggal jauh dari pembalap lain," ujar Galang menjelaskan.

Musim 2020 sudah berakhir. Banyak pengalaman dan pelajaran yang didapatkan Galang Hendra Pratama sebagai bekal untuk menjalani musim depan.