MotoGP

Pembalap-pembalap yang Bakal Dapat Tekanan Gila di MotoGP 2021

Sabtu, 9 Januari 2021 16:02 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
© JOSE JORDAN/STR/AFP via Getty Images
Musim MotoGP 2020 adalah musim yang luar biasa dan diakhiri dengan juara baru dan banyak wajah baru yang akan bergabung dengan MotoGP 2021 yang sudah dinantikan para penggemar. Copyright: © JOSE JORDAN/STR/AFP via Getty Images
Musim MotoGP 2020 adalah musim yang luar biasa dan diakhiri dengan juara baru dan banyak wajah baru yang akan bergabung dengan MotoGP 2021 yang sudah dinantikan para penggemar.

INDOSPORT.COM - Musim MotoGP 2020 adalah musim yang luar biasa dan diakhiri dengan juara baru dan banyak wajah baru yang akan bergabung dengan MotoGP 2021 yang sudah dinantikan para penggemar. 

Banyak pembalap yang memutuskan pindah untuk MotoGP 2021. Balapan belum dimulai, namun mereka sudah di bawah tekanan besar untuk musim baru nanti.

Banyak drama yang telah tercipta di tahun 2020. Munculnya juara baru yakni Joan Mir asal tim Suzuki menjadi bukti bahwa banyak hal tak terduga yang bisa saja terjadi di ajang balapan motor bergengsi dunia itu.

Konsistensi Suzuki musim lalu boleh saja mengundang decak kagum dari banyak pihak. Namun di musim baru para tim pesaing tentu tak akan tinggal diam untuk merebut mahkota yang kini dikuasai Joan Mir.

Selain itu ada pula beberapa tim yang akan mengandalkan para pembalap barunya di tahun 2021. Berikut INDOSPORT merangkum para pembalap yang sudah mendapatkan tekanan besar untuk musim baru.

Pol Espargaro 

Peningkatan yang ditunjukkan oleh Takaaki Nakagami dan Alex Marquez selama tahun 2020 membuat bergabungnya Pol Espargaro ke Honda mendapatkan sorotan di luar penampilan luar biasanya di musim akhir bersama KTM.

Marc Marquez yang menjadi bintang Honda baru saja menjalani operasi ketiga sehingga peluangnya untuk fit dan tampil di MotoGP sejak awal musim 2021 menjadi diragukan. Tugas berat mengembalikan Honda di papan atas kini seolah ada di pundak Espargaro.

Hal tersebut semestinya tidak perlu menjadi masalah. Espargaro tahu dia bergabung di Honda untuk peran bergengsi namun menuntut. Dia sebelumnya mengendarai motor KTM pada 2019 dan motor tahun itulah yang berulang kali dibandingkan dengan RC213V Honda.

Andrea Dovizioso

Tiga kali runner up MotoGP, Andrea Dovizioso, yang menggunakan strategi untuk mengambil cuti di MotoGP 2021 karena tak mendapatkan kursi dalam tim manapun terlihat berisiko.

Tahun yang akan datang bakal menjadi pertarungan yang sangat kompetitif, sulit untuk melihat bagaimana ambisi Dovizioso kembali ke MotoGP pada tahun 2022 dengan mudah setelah absen di tahun sebelumnya.

Setelah menolak tawaran dari tim sebelumnya, Ducati, lalu menolak KTM dan Aprilia, serta peluang menjadi pembalap uji coba Honda, peluang Dovizioso untuk kembali kompetitif sekarang  agak mengkhawatirkan baginya karena sebagian besar di luar kendali dan akan ditentukan oleh orang lain.

Ini akan menjadi tahun yang menegangkan bagi pembalap berusia 34 tahun itu untuk hanya sekadar menjadi penonton dan menunggu untuk melihat apakah akan ada kesempatan baginya untuk bangkit kembali.

Ditambah dengan fakta bahwa dia harus tetap tajam dalam balapan dan bugar jika ada kesempatan untuk mengganti pembalap yang cedera. 

Johann Zarco

Zarco melakukan kesalahan besar pada tahun 2019 dan menerima konsekuensinya setelah kecelakaan parah yang diakibatkannya di MotoGP Austria. Karier MotoGP yang sangat menjanjikan nyaris terancam saat ia memutuskan berpisah dari KTM.

Untungnya, Zarco menemukan 'penebusan kesalahan' di kamp Ducati dan menunjukkan bahwa dia masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan ke kelas utama.

Tetapi juga tidak dapat diabaikan bahwa dia sudah berusia 30 tahun, karena datang ke kelas utama relatif terlambat. Walau pembalap tua seperti Rossi membuktikan ia bisa saja membalap meski sudah tak muda lagi, namun itu bukan hal mudah.

Valentino Rossi

Jelas tidak ada yang dapat merusak posisi Valentino Rossi sebagai legenda MotoGP, tetapi setelah musim 2020 yang merupakan musim terburuknya di kelas utama, sangat penting bahwa dia menemukan kembali penampilan terbaiknya di awal tahun ini.

Pemampilan Yamaha selama 2020 dianggap sangat buruk. Ya, Rossi tergelincir oleh COVID-19, tetapi poin tertingginya tetap tidak jauh dari rekan-rekannya sesama pembalap Yamaha.

Itu tidak berarti dia harus berjuang untuk gelar juara MotoGP 2021 dengan Petronas SRT yang terdengar terlalu sulit. Tetapi podium ke-200 di MotoGP harus menjadi target minimum, dan kemenangan ke-90 akan benar-benar melukiskan era akhir karir Rossi dengan lebih layak.