x

Panas! Bos Honda dan Michelin Saling Balas Pantun Buntut Kecelakaan Marquez di Sirkuit Mandalika

Selasa, 29 Maret 2022 09:57 WIB
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Isman Fadil
Bos Michelin Piero Taramasso terlibat aksi balas pantun dengan Alberto Puig buntut insiden kecelakaan Marc Marquez di Sirkuit Mandalika.

INDOPSORT.COM - Bos Michelin Piero Taramasso terlibat aksi balas pantun dengan Alberto Puig buntut insiden kecelakaan Marc Marquez di Sirkuit Mandalika.

Perseteruan keduanya sendiri bermula saat Alberto Puig selaku bos Honda menyalahkan Michelin terkait sebab kecelakaan Marc Marquez.

Baca Juga

Alberto Puih merasa jika Michelin selaku pemasok ban salah membawa jenis ban di Sirkuit Mandalika.

Dalam hajatan balap di Tanah Air tersebut, Michelin memang membawa ban yang terakhir dipakai balapan pada 2018.

Mereka beralasan jika keputusan itu diambil untuk mengatasi panasnya permukaan aspal Sirkuit Mandalika yang menyentuh 160 derajat celsius.

Baca Juga

Piero Taramasso pun balik membalas tuduhan Honda yang dialamatkan padanya. Ia merasa jika pihaknya sudah membuat keputusan yang tepat.

"Itu bukan karena ban. Tapi karena kondisi aspal sirkuit. Balapan Moto2 juga dikurangi lap nya dan mereka menggunakan ban Dunlop," ucap Taramasso beberapa waktu lalu.

Bukannya kian mereda, bantahan Taramasso terkait kecelakaan Marquez malah membuat perseteruan keduanya makin memanas.

Baca Juga

Pasalnya, kini Alberto Puig kembali mendamprat Michelin buntut komentar Taramasso yang menolak disalahkan.

Alberto Puig merasa jika timnya sudah beradaptasi dengan berbagai Sirkuit selama bertahun-tahun. Ia pun menganggap komentar Taramasso tidak perlu.


1. Saling Balas Pantun

Marc Marquez di Sirkuit Mandalika.

"Dan kami melihat bagaimana reaksi Taramasso ketika diminta keterangan oleh media - itu tidak perlu sama sekali," ujarnya melansir dari Motplosport.com.

“Agak aneh ketika dia mengatakan, dengan cara yang sopan tentu saja, bahwa Honda tidak tahu bagaimana beradaptasi,"

Baca Juga

"Honda telah beradaptasi dengan banyak perubahan teknis, termasuk regulasi yang berbeda, ban, ukuran mesin, kelas, dll,"

"Sejak awal seri kejuaraan dunia pada tahun 1966 dan telah menjadi perusahaan terlama dan tersukses dalam sejarah GP dengan 25 kejuaraan konstruktor kelas utama dan 21 kejuaraan dunia pengendara kelas utama," jelasnya.

Saat disinggung terkait temuan data yang dipaparkan Michelin pada Honda, Alberto Puig merasa jika Michelin seharusnya berbicara dulu dengan pembalap.

Baca Juga

"Anda harus mendengarkan para pebalap dan jika Anda memiliki pebalap yang telah menjadi juara dunia, berkali-kali, Anda dapat berasumsi bahwa pebalap ini adalah orang-orang yang tahu apa yang mereka bicarakan,"

Entah disebabkan kesalahan Michelin atau tidak, yang jelas kecelakaan Marquez di Sirkuit Mandalika berakibat fatal.

Pemenang juara MotoGP enam kali tersebut kemungkinan besar akan absen di dua seri balapan yaitu GP Argentina serta Amerika Serikat.

Baca Juga


Pasalnya, cedera yang dialami Marc Marquez tergolong berat. Ia didiagnonis menderita diplopia alias penglihatan ganda.

Penyakit tersebut sudah ia alami sejak beberapa tahun lalu, namun kini momok tersebut kembali merenggut Marquez usai kecelakaan di Sirkuit Mandalika.


2. Kecelakaan Marquez

Alex Marquez dari Spanyol dan Tim Repsol Honda menunjukkan trofi pada upacara podium di MotoGP Prancis di Sirkuit Bugatti.

Adapun, diplopia sendiri sudah dialami Marquez sejak kecelakaan di ajang Moto2 pada akhir 2011 lalu. Kala itu, musibah tersebut mengakibatkannya kehilangan gelar.

Cedera itu kambuh lagi akhir tahun lalu setelah pembalap asal Spanyol tersebut mengalami kecelakaan saat latihan di mana ia juga mengalami gegar otak.

Baca Juga
Marc MarquezMotoGPMichelinSirkuit MandalikaBerita MotoGPAlberto PuigMotoGP Mandalika

Berita Terkini