Kisah Zahra Nemati, Pemanah Iran yang Torehkan Prestasi dari Kursi Roda
Zahra Nemati lahir di Provinsi Kerman, Iran pada 30 April 1985. Sejak kecil, Nemati memang memiliki ketertarikan pada dunia olahraga. Ia pun mencoba peruntungan dengan berkarier di taekwondo.
Menjadi atlet taekwondo, Nemati seperti dilansir Daily Mail bercita-cita bisa tampil di kancah Olimpiade. Sayang cita-cita itu sempat tertunda saat ia harus menerima kenyataan pahit, mengalami kecelakaan mobil hingga tidak bisa berjalan lagi.
Kejadian naas itu terjadi pada 2008 silam. Padahal saat itu, Nemati ialah pemegang sabuk hitam taekwondo dan pernah meraih sejumlah gelar di event taekwondo. Akibat kecelakaan itu, ia alami cedera tulang belakang yang parah.
"Saya merasa kecewa dan sedih ketika menerima kenyataan bahwa kedua kaki saya lumpuh. Tapi saya tidak bisa terus larut dalam kesedihan dan penyesalan, hingga akhirnya saya berkata, selamat tinggal taekwondo," kata Nemati seperti dilansir dari iranunveiled.
Nemati bahkan pernah menyebut kecelakaan itu membuatnya seperti tak berarti lagi. Ia menganalogikan seorang pianis yang tak bisa menggunakan tangannya untuk memainkan tuts di piano.
"Sebagai atlet taekwondo tidak bisa menggunakan kakinya sama dengan seorang pianis yang kehilangan lengannya," kata Nemati.
Mengubur impian untuk bisa jadi wakil Iran di Olimpiade dari cabang taekwondo, Nemati tetap ingin berkarier di dunia olahraga. Ia pun mulai tertarik untuk belajar panahan.
Dari rentang waktu ia meninggalkan taekwondo dan beralih ke panahan, Nemati tunjukkan prestasi yang cukup melesat. Di 2010 misalnya, ia sukses meraih gelar perunggu di ajang Asian Para Games di nomor W1/W2 yang berlangsung di Guangzhou, China.
Sebelum ikuti Asian Para Games 2010, perempuan yang juga didapuk sebagai Duta Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ini bahkan sempat ambil bagian di ajang kejuaraan panahan yang berlangsung di Iran, padahal saat itu ia baru enam bulan berlatih dan mengenal panahan.