Oase

Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Turun, Ini Langkah Anies Baswedan Selanjutnya

Sabtu, 14 Agustus 2021 16:02 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Dewan Pers.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Copyright: © Dewan Pers.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

INDOSPORT.COM – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memiliki rencana besar menyusul terkendalinya penyebaran serta adanya penurunan angka aktif Covid-19 di ibu kota.

Adapun yang jadi rencana Anies pertama adalah melakukan pemerataan vaksinasi yang nantinya menyasar ke seluruh masyarakat baik warga DKI maupun non yang berdomisili di Jakarta.

"Iya (rencana) nomor satu yang harus kita tuntaskan vaksinasi dulu ya," kata Anies Baswedan di akun Instagram-nya @aniesbaswedan di Jakarta, Sabtu (14/8/2021).

Saat ini capaian vaksinasi di Jakarta tembus 12.592.336  jiwa. Itu artinya sudah melampaui target yang dipasang pemerintah pusat yang meminta 7,7 juta jiwa warga DKI mesti divaksin hingga akhir Agustus 2021 ini.

Dari jumlah itu, total penerima vaksin dosis satu saat ini sebanyak 8.771.557. Sedangkan, total dosis dua kini mencapai 3.820.779.

Capaian vaksinasi untuk anak usia 12 hingga 17 tahun, untuk dosis satu telah dilakukan sebanyak 74,6 persen dan untuk dosis dua sebanyak 13,8 persen.

Sedangkan warga usia 18-59 tahun, untuk dosis satu telah dilakukan sebanyak 103,2 persen dan vaksinasi dosis dua sebanyak 43,1 persen. Pada kelompok lansia, vaksinasi dosis satu telah dilakukan sebanyak 84,0 persen dan vaksinasi dosis dua sebanyak 71,2 persen.

"Karena buat semuanya vaksinasi ini penting, karena kita tahu bahwa wabahnya masih ada," katanya lagi.

Menurut Anies, vaksinasi sangat penting dalam memerangi Covid-19 di DKI. Diakuinya, vaksin memang bukan bertujuan mencegah penularan corona, tetapi dengan imunisasi fatalitas seperti ancaman kematian bisa diminimalkan ketika terpapar Covid-19.  

"Karena itulah kenapa kita menganjurkan kepada semua untuk vaksinasi, kecuali mereka-mereka yang memang punya kondisi medis yang tidak memungkinkan. Misalnya ada autoimun yang berat, itu tidak memungkinkan untuk vaksin sekarang harus menunggu sampai ada vaksin-vaksin tertentu yang boleh," tuturnya.

"Nah! Kami menganjurkan supaya lebih terlindungi, jadi nanti ketika kita bicara tentang langkah berikutnya nih, apapun situasinya bekali dengan vaksin," katanya menambahkan.

Baca berita asli di AkuratCo

Disclaimer : Artikel ini adalah kerja sama antara Indosport.com dengan AkuratCo Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo.