Oase

Peluang Erick Thohir Jadi Presiden RI 2024 Terbilang Kecil

Senin, 23 Agustus 2021 10:31 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Peluang Menteri BUMN Erick Thohir untuk diusung partai politik sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilu 2024 terbilang kecil.

Hal ini dikarenakan minimnya prestasi Erick Thohir selama menjabat sebagai Menteri BUMN, seperti yang dikemukakan pengamat politik Asep Warlan Yusuf.

"Prestasi figur sudah tentu akan dijadikan pertimbangan oleh partai-partai dalam menentukan calon yang diusung. Apa yang mau dijual ke masyarakat kalau tidak punya prestasi?”

“Nah, sampai saat ini belum ada prestasi yang bisa dibanggakan dari Erick," kata Asep Warlan Yusuf kepada AKURAT.CO, Minggu (22/8/2021) malam.

Di sisi lain, Erick akan sulit mendongkrak elektabilitas. Ada banyak citra buruk terhadap kinerja Erick dalam memimpin Kementerian BUMN.

"Berita-berita yang diketahui masyarakat itu banyak BUMN yang bangkrut, banyak BUMN yang berutang besar, banyak komisaris yang ditunjuk tidak punya kompetensi, penunjukkan hanya karena balas budi, dan lain-lain. Ini jelas menjadi catatan buruk Erick," tambahnya. 

Selain itu, dia menambahkan, Erick memang menguasai ekonomi korporasi sehingga dia bisa menjadi pengusaha papan atas di Tanah Air. Namun, kemampuan Erick ini tidak bisa dijadikan modal baginya untuk bisa diusung dalam pilpres apalagi bisa terpilih menjadi presiden.

Seorang kepala negara atau wakilnya harus memiliki wawasan kebangsaan dan kenegaraan. Wawawan kenegaraan Erik belum teruji. Di BUMN saja dia tidak teruji, jadi kalau dipaksakan nanti muncul anggapan 'jangankan mengurus negara, mengurus BUMN saja tidak bisa'," tutur Asep.

Problem lainnya, Erick tidak punya basis massa yang kuat. Erick yang berlatar belakang profesional juga bukan orang partai. Sementara, partai-partai besar seperti PDIP, Golkar, Gerindra dan Demokrat memiliki figur internal yang kuat sehingga kecil kemungkinan mereka mengusung Erick. 

"Walaupun peluangnya kecil bisa saja Erick didukung partai-partai tengah seperti PKB, PAN, PPP bahkan PKS. Dalam hal pilpres, partai-partai ini sepertinya masih negotiable.”

“Tetapi itupun Erick harus mengeluarkan modal besar. Lain lagi kalau misalnya Erick dari sekarang masuk menjadi anggota salah satu partai itu," demikian kata Asep Warlan Yusuf.

Baca berita asli di AkuratCo

Disclaimer : Artikel ini adalah kerja sama antara Indosport.com dengan AkuratCo Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo.