Oase

Kinerja Menteri-menteri Jokowi Selama Pandemi, Siapa Bagus dan Jeblok?

Minggu, 5 September 2021 09:45 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© http://daulat.co
Basuki Hadimuljono (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Copyright: © http://daulat.co
Basuki Hadimuljono (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)

INDOSPORT.COM - Kinerja para menteri dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjadi sorotan publik. Siapa paling bagus, siapa paling jeblok?

Lembaga Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) baru-baru ini merilis survei kinerja kabinet dan lembaga pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin di masa pandemi virus corona. 

Hasilnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dianggap bekerja paling optimal. Survei CISA dilakukan pada 27-31 Agustus dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi.

Survei menggunakan metode wawancara langsung dan pengambilan sampel dilakukan secara acak. Ada pun margin of error survei 2,85 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Menteri PUPR (dipilih) 45,83 persen (responden)," kata Direktur Eksekutif CISA, Herry Mendrofa, kepada awak media, Sabtu (4/9/21).

Sementara itu, empat anggota Kabinet Indonesia Maju lain yang dinilai bekerja optimal adalah Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian), Luhut Binsar Panjaitan (Menko Maritim dan Investasi), serta Erick Thohir (Menteri BUMN).

Sebanyak 29,58 persen responden memilih Tri Rismaharini, dan 9,92 persen responden memilih Airlangga sebagai menteri dengan kinerja optimal.

"Kemudian Menteri Kemaritiman dan Investasi dipilih 8,25 persen, dan terakhir Menteri BUMN dipilih 6,42 persen," tambah Herry Mendrofa.

Survei juga memotret lima menteri atau pejabat negara yang tak bekerja optimal. Kinerja Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dianggap paling buruk.

Total 31,25 persen responden menganggap Lutfi paling tak berkontribusi terhadap kinerja pemeritah, sementara ada 26,41 persen responden yang menilai Ida untuk hal yang sama.

"Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) mendapatkan 23,42 persen, Menteri Koperasi dan UMKM (Teten Masduki) 14,25 persen, serta Kepala Staf Kepresidenan (Moeldoko) 4,67 persen," demikian penjelasan Herry Mendrofa.

Baca berita asli di AkuratCo